Ini Faktor yang Membuat Prabowo Kecewa dengan Debat Kemarin, Jokowi Ikut Berkomentar

oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto merasa kecewa dengan debat capres yang telah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (7/1/204) malam di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Menurut Prabowo, capres nomor urut 1 maupun nomor urut 3 tidak menunjukkan kualitas yang baik terutama dengan narasi serta data yang disampaikan selama debat berlangsung.

“Tadi saya agak kecewa dengan kualitas terutama narasi yang disampaikan paslon-paslon lain menurut saya datanya banyak yang salah keliru,” ujar Prabowo usai debat kemarin.

Menurut Prabowo, isu pertahanan dijadikan Anies maupun Ganjar untuk mencari poin politik. Padahal, sebagai negarawan dirinya berpendapat masalah pertahanan adalah sesuatu yang sakral.

“Kedua masalah pertahanan ini mau dipake sebagai bahan mencari poin politik yang menurut saya untuk negarawan tidak boleh pertahanan itu sakral,” lanjutnya.

Menteri Pertahanan itu juga merasa aneh karena selama debat, kedua capres itu meminta data pertahanan dibuka saat debat. Padahal data pertahanan dan keamanan seharusnya dirahasiakan demi kepentingan negara.

“Bahkan tadi salah satu paslon yang mengatakan untuk pertahanan tidak ada rahasia bagi saya, ini sangat lucu sangat tidak pantas bagi pemimpin justru masalah pertahanan keamanan itu syarat dengan hal-hal rahasia,” tegasnya.

Selain kecewa dengan capres nomor urut 1 dan 3, Ia juga menyenggol beberapa partai politik pengusung capres-capres tersebut.

Menurutnya, partai-partai pengusung nomor urut 1 maupun 3 seperti Nasdem, PKB, PKS, PDIP, PPP seharusnya mengetahui betul data anggaran Kementerian Pertahanan. Pasalnya, banyak perwakilan dari partai-partai tersebut yang menduduki Komisi I DPR RI yang berhubungan dengan Menteri Pertahanan.

“Dan yang aneh adalah bagi paslon 01 partai pengusungnya adalah PKB, Nasdem dan PKS. Kemudian pengusung paslon 03 adalah PDIP dan PPP dan mereka semuanya ada dalam komisi I DPR dan semua anggaran pertahanan di bahas di komisi I DPR diawasi, diperiksa bolak-balik dan disetujui, mereka sejutui makanya aneh,” ujarnya.

Dalam hal ini, Presiden RI Joko Widodo ikut berkomentar soal debat kemarin. Menurut Jokowi, seharusnya setiap capres melakukan serangan mengenai policy, visi-misi, maupun kebijakan antarpaslon. Bukan menyerang setiap personal capres yang malah terlihat seperti kurang berpendidikan serta tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

Diketahui, debat capres ketiga ini mengusung tema soal pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.

Dalam debat kali ini, banyak momen panas terjadi selama pelaksanaan debat. Awalnya, dalam penyampaian visi-misi Anies menyerang Prabowo masalah anggaran Kementerian Pertahanan serta food estate yang merugikan negara. Anies juga sempat membahas soal etika.

Prabowo mengatakan Anies keliru akan data-data yang diucapkannya saat penyampaian visi misi. Pria berusia 72 tahun itu juga menyenggol soal Anies yang terlalu ambisius ingin menjadi seorang presiden.

Tak luput dari saling serang, Ganjar menyentil Prabowo soal data-data Kementrian Pertahanan yang dinilainya merosot. Namun, Ganjar kecewa dengan jawaban Prabowo yang dianggapnya tidak bisa menjawab pertanyaan sebagai Menteri Pertahanan.

Terlebih lagi, Anies dan Ganjar saling memberikan nilai kepada kepemimpinan Prabowo selama menjadi menteri. Ganjar awalnya memberikan nilai 5 terhadap kinerja Kementerian Pertahanan. Lalu, Anies memberikan nilai 11 dari 100 untuk Prabowo Subianto. (Dian)

No More Posts Available.

No more pages to load.