Sementara itu, anggota Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) membenarkan jika kualitas bawang putih yang diimpor pada tahun 2023 tersebut kurang baik lantaran dikarenakan terkena hujan saat dilakukan penjemuran oleh petani di China.
Ia menambahkan, pihaknya akan kembali mengimpor bawang putih hasil panen yang baru di Tahun 2024 pada pertengahan Juni mendatang dengan bawang putih yang didatangkan akan baik.
“Cuaca tahun kemaren 2023 cuaca tidak bagus, pada waktu mereka jemur, itu banyak karena hujan, jadi otomatis kualitasnya kurang bagus, sekarang yang kita import itu ya barang kurang bagus yang kita dapatin dari 2023, nah untuk panen baru 2024 kita akan import di bulan Juni pertengahan, itu baru barang bagus, kita berani import banyak karena memang kualitasnya sudah bagus, untuk sekarang importnya kita hitung, kenapa? karena kalau import terlalu banyak, tambah disini kebuang, memang kualitasnya kurang bagus, bulan Juni barang sudah pasti bagus, sehingga kita bisa import banyak”, Jelas Bambang, anggota pusbarindo.
KPPU berharap harga bawang putih akan mulai mengalami penurunan pada akhir bulan Juni mendatang.
Lantaran jika tidak, KPPU akan kembali melakukan observasi lanjutan apabila harga bawang putih masih berada di atas 40 ribu rupiah.(RK)