Selanjutnya dilaksanakan pengendalian OPT jenis BGR seluas 10 hektar menggunakan Bio-Fungisida berbahan aktif Dialiyl Sulfide, Allyl Methyl Disulfide, Dialiyl Disulfide dan Dialiyl Trisulfide bantuan dari BPT Unit I Palembang.
“Penyakit busuk bulir padi itu disebabkan oleh Burkholdera Glumae, yang memiliki gejala pada tanaman padi berupa perubahan warna bergradasi dari coklat ke hitam pada bulir padi. Jika malai padi terinfeksi parah, maka bakteri ini mengakibatkan bulir menjadi hampa,” jelasnya.
Penanggung Jawab BPT Unit I Palembang dan Petugas POPT kemudian melakukan kegiatan diawali dengan pelaksanaan bimbingan teknis tentang Pengenalan/Pengendalian OPT jenis BGR dan SOP cara aplikasi bahan pengendali oleh Petugas Lapang. Kegiatan Gerakan Pengendalian ini didampingi oleh Penanggungjawab BPT Unit I Palembang, Sulis Sujiyanto, S.P, Koordinator POPT Kabupaten Banyuasin, Rachmat Febri Hariyanto, S.P, POPT Kecamatan Tanjung Lago, Amelia Pertiwi, S.TP, PPEP POPT Kecamatan Tanjung Lago, Firda Wulandari dan Dita Lartalina, S.P, bersama PPL Desa Sri Menanti dan PPL Kecamatan Tanjung Lago.
Rekomendasi yang diberikan setelah pelaksanaan Gerakan Pengendalian ini antara lain melakukan evaluasi 5-7 hari setelah pengendalian, jika intensitas meningkat, maka dilakukan pengendalian lanjutan, sanitasi lahan, dan pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT.