Jakarta, ebcmedia – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menghadiri pameran All Food Indonesia di ICE BSD, Tangerang, Banten, mengatakan bahwa industri makanan akan menjadi industri di masa depan.
Menurutnya, manusia selalu membutuhkan makanan, sehingga industri makanan akan selalu menarik dan menjadi industri yang berkembang pesat.
“Karena selama manusia punya perut dan mulut, maka industri makanan akan selalu menarik dan ini adalah industri masa depan,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3/2023).
Menparekraf mengapresiasi pameran kuliner tersebut karena dianggap sebagai kolaborasi yang sangat apik dalam memajukan industri kuliner di Indonesia. “Acara ini super keren. Ini kolaborasi yang sangat apik. Saya doakan, ini tahun pertama ya. Tahun depan nambah lagi satu hall, dua hall, tiga hall, eh lama-lama semuanya full,” ujar Sandiaga seperti dikutip dari Antara.
Sebagai negara yang kaya akan budaya kuliner, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri makanan. Dengan kreativitas dan inovasi, para pelaku industri makanan dapat menciptakan produk-produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global.
Menparekraf berharap agar para pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam pameran tersebut dapat mengembangkan usahanya dan mencapai target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru pada 2024.
“Mudah-mudahan ini jadi kesempatan yang tidak akan terlupakan bagi para UMKM dan mereka naik kelas dan kita harapkan juga mereka bisa belajar. Mungkin ini para pendahulunya ya, senior-seniornya, sehingga mereka bisa mengembangkan usaha dan target kita tahun 2024 menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru,” kata Sandiaga.
Dilanjutkannya, pameran ini adalah kesempatan yang tidak akan terlupakan bagi para pelaku UMKM untuk naik kelas dan belajar lebih banyak. Industri makanan dan minuman memang menjadi industri yang tumbuh positif selama 2020 hingga 2022.
Pada 2022, industri makanan tumbuh 4,90 persen (year-on-year) dan menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) untuk industri pengolahan non migas pada 2022, dengan 38,35 persen. Bahkan, pada 2023, industri makanan diproyeksikan dapat tumbuh sekitar 6,25 persen dibandingkan 2022.
Dalam hal ini, para pelaku industri makanan harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan tren konsumen saat ini. Mereka harus menghasilkan produk yang berkualitas, bervariasi, dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan industri makanan di Indonesia untuk go internasional. (Gio)