Lucky Hakim Cerita Kejanggalan di Ponpes Al-Zaytun

oleh -1009 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Aktor dan mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim dipanggil Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan mengenai dugaan kasus penistaan agama yang melibatkan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Sebelum masuk untuk menjalani pemeriksaan, Lucky Hakim bercerita pernah dua kali menyambangi pesantren terbesar di Indonesia itu pada tanggal 29 dan 30 Juli 2022.

Lucky sebelumnya diundang oleh pihak Al-Zaytun pada tanggal 29 Juli 2022 setelah dirinya mengirimkan surat melalui Lucky Hakim Center untuk melihat apa saja yang ada di dalam Ponpes itu.

“Saya datang ke Al-Zaytun 29 Juli 2022 pertama datang ke sana sebagai tamu undangan sebagai Wakil Kepala Daerah. Kenapa bisa diundang? Karena saya sebelumnya mengirimkan surat melalui Lucky Hakim Center ingin bersilaturahmi ingin melihat, ingin tahu di Al-Zaytun ada apa di dalamnya,” kata Lucky.

Keingintahuan Lucky tersebut didasari oleh banyaknya cerita mengenai Al-Zaytun yang beredar di luar sana yang memiliki masjid yang besar dan megah hingga dapat menampung puluhan ribu jemaah serta lahan yang luas dengan penyumbang Pajak Bumi dan Pembangunan (PBB) terbesar di Indramayu.

“Saya mau lihat semuanya karena yang heboh-heboh ini karena serba besar. Pesantren terbesar di Indonesia, tanahnya pun sangat besar, Al-Zaytun pembayar PBB terbesar di Indramayu dan bayar listriknya pun per bulan sangat mahal. Ingin tahu lahannya dipakai buat apa, masjidnya itu besar sekali daya tampungnya sampai puluhan ribu lebih besar dibanding Istiqlal, dan ada kapal-kapal laut yang dibuat berapa gross ton harganya mahal-mahal,” tutur Lucky.

Setelah itu, Lucky Hakim kembali diundang untuk menghadiri acara ulang tahun Panji Gumilang yang dirayakan di Ponpes Al-Zaytun.

Menurutnya, perayaan ulang tahun Panji Gumilang serta peringatan 1 Muharram atau 1 Suro itu sangat megah. Ribuan orang dengan tampilan jas rapih lengkap beserta kemeja dan dasi ikut meramaikan perayaan tersebut.

Lucky Hakim merasa kejanggalan mulai terjadi saat Panji Gumilang memberikan sambutan. Menurutnya Panji meminta jamaah di masjid untuk berdiri dan bernyanyi. Panji memberikan sebuah salam tidak biasa dan belum ia dengar sebelumnya.

“Pak Panji memberikan sambutan terakhir. Di sini saya mulai merasa ada hal yang berbeda karena setelah salam, Pak Panji bilang akan mengajarkan salam dalam bentuk bernyanyi. Saya pas kecil kan ngaji, tapi pertama kali itu saya mengetahui hal yang baru. Ternyata itu bahasa Yahudi, saya tidak tahu karena saya tidak pernah belajar bahasa Yahudi,” ungkapnya.

“Saya ikut berdiri dan saya beranggapan karena yang mengajarkan saya adalah pimpinan pesantren terbesar se-Indonesia, akan mengajarkan ilmu walaupun saya terheran-heran,” imbuhnya.

Setelah itu, menurut pengakuan Lucky, kedatangannya ke Ponpes Al-Zaytun hanyalah dua kali. Setelahnya ia dan Panji Gumilang hanya sebatas menyapa dan berkabar.

Lucky menyampaikan, dirinya juga sempat ditawari untuk melakukan shalat Jumat bersama di Ponpes Al-Zaytun, namun dirinya mengaku belum ada waktu untuk memenuhi undangan tersebut.

Sebelumnya, Panji Gumilang dilaporkan oleh Ketua DPP FAPP, Ihsan Tanjung yang terintegrasi pada 27 Juni 2023 setelah video shalat Idul Fitri dan pidatonya viral di media sosial. Panji dilaporkan atas dugaan kasus penistaan agama dengan melanggar Pasal 156 A KUHP dan Pasal 45A ayat (2) Jo 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Saat ini penyidik Bareskrim Polri sedang melakukan penyidikan terhadap Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang. (Dian)

No More Posts Available.

No more pages to load.