Orator Pendukung Anies-Muhaimin Serukan akan Menggantung Jokowi

oleh -146 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta,ebcmedia-Massa pendukung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berjanji akan menggantung Presiden Joko Widodo, saat menyampaikan orasi di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).

Hingga pukul 11.20 WIB Majelis Hakim Mahkamah Konsitusi (MK) sedang membacakan materi Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sebelum memasuki putusan.

Bergeser di luar Gedung MK, persisnya di sekitaran Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, perwakilan elemen dari berbagai wilayah di Indonesia pendukung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhamimin Iskandar, secara bergantian melakukan orasi. Mereka memohon hakim MK memutuskan PHPU Pilpres dengan hati nurani dan seadil-adilnya.

Namun, mereka sudah menduga putusan hakim MK akan memenangkan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Suara lantang diserukan para perwakilan kubu Anies-Muhaimin menentang keputusan hakim MK tersebut.

Selain mengkritik para hakim MK yang akan memutuskan PHPU Pilpres 2024, Presiden Jokowi pun tak luput dari sindiran mereka.

Salah satu orator bahkan menyerukan massa pendukung untuk menggantung Jokowi. Mereka menarasikan Jokowi telah melahirkan revolusi mental yang menguntungkan kroni-kroninya, termasuk anaknya, Gibran Rakabuming Raka.

“Bocah (Gibran) itu dengan mudahnya lolos dari ketentuan pencalonanan sebagai wakil presiden di Pilpres 2024. Ini hasil revolusi mental yang dimunculkan Jokowi!,” lontar salah satu orator.

“Jika hakim MK memenangkan Prabowo dan Gibran, apa yang akan kita lakukan? Jika perlu, kita gantung Jokowi,” tukasnya.

Jelang pukul 12.00 WIB, Dien Syamsuddin mewakili Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) didaulat untuk menyampaikan orasi. Dien Syamsuddin mengutarakan, sebelum berangkat ke kawasan Patung Kuda, dia sudah melihat tayangan persidangan PHPU Pilpres di televisi.

“Saya mengamati enam dari delapan hakim MK yang menyidangkan perkara Pilpres sudah ketahuan akan memenangkan Prabowo-Gibran. Saya menduga putusan MK ini ada intervensi dari Presiden Jokowi,” kata Dien Syamsuddin.

Berdasarkan pantauan ebcmedia, aparat kepolisian hanya berjaga-jaga di sekitaran Monumen Nasional (Monas). Pasukan Anti Huru Hara dari kepolisian hanya berjaga-jaga untuk mengantisipasi situasi tidak kondusif. (Rief)

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.