Karena itu setiap kunjungan ke lapangan, Suwandi mengatakan, dirinya selalu mengecek kondisi persemaian. ”Saya cek persemaian yang dilakukan petani ternyata sudah cukup bagi dan layak untuk pertanaman. Tinggal bagaimana nanti menjaganya sampai panen. Jangan sampai ada gangguan hama dan penyakit,” katanya.
Setelah tanam, Suwandi juga menegaskan, petani juga tak perlu khawatir dengan ketersediaan pupuk. Pasalnya, pemerintah sudah menambah alokasi pupuk menjadi dua kali lipat. ”Dengan KTP petani tinggal teken untuk mendapatkan pupuk,” ujarnya.
Suwandi menyampaikan bahwa Kementan terus mendorong daerah melakukan percepatan tanam untuk menyokong produksi pangan tahun 2024 ini.
Untuk lahan tadah hujan, Suwandi mengatakan, pemerintah telah memberikan bantuan pompanisasi. Bantuan tersebut nantinya akan dikawal TNI, melalui Babinsa. ”Saya berharap dengan bantuan pompanisasi ini akan ada pertambahan luas tanam di Gunung Kidul,” tambahnya.

Hingga Mei, luas tanam mencapai 1.600 hektar (ha). Diharapkan hingga Juni menjadi 1.780 ha. ”Saya minta sampai Juni nanti luas tanam bisa mencapai 2.000 ha. Bulan ini diharapkan lebih tinggi lagi, nanti akan dikawal Babinsa,” katanya.
Seperti diketahui, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman telah memberikan arahan agar bantuan pompa yang sudah ada di lapangan agar segera dioperasikan. Kemudian, Mentan Amran juga meminta upaya optimalisasi lahan jangan sampai terhambat birokrasi. Dengan pompanisasi ia juga yakin akan mendorong secara signifikan perekonomian desa dan menjadikannya lebih tangguh dan produktif.