Benang, Besi, Baja adalah Produk Ekspor Unggulan Indonesia di Kawasan Tenggara Turki

oleh -308 Dilihat
oleh
banner 468x60

Saat kunjungan ke industri manufaktur Sanko Holding yang bergerak di bidang packaging, tekstil, semen, dan energi, Dubes RI diskusikan upaya penguatan hubungan supply chain di bidang industri tekstil, mengingat Indonesia merupakan salah satu eksportir yarn terbesar dunia. Sementara itu, pada pertemuan dengan industri kimia Ergun Kimya, yang telah impor bahan baku kimia dari Indonesia, Dubes RI berdiskusi terkait upaya perluasan bisnis dengan Indonesia.

Dengan Sanliurfa, Dubes RI identifikasi masih minimnya volume perdagangan yang kurang dari Rp 1 juta dolar AS. Lakukan kunjungan ke kawasan pertanian dan peternakan terpadu, Şanlıurfa Organize Tarım Bölgesi, dan perusahaan pengolahan pipa baja, Vimsa Boru Fabrikası, Dubes RI juga dorong kemitraan dengan perusahaan di Indonesia.

Selain komunitas bisnis dan peninjauan ke industri setempat, Dubes RI juga bertemu dengan Gubernur Gaziantep, Gubernur Sanliurfa, Walikota Gaziantep dan Walikota Sanliurfa. Dubes RI meminta dukungan kalangan pemerintahan untuk majukan hubungan ekonomi, perdagangan, dan sosial budaya kedua negara.

Gaziantep merupakan kota industri di kawasan tenggara Turki. Berbatasan dengan Irak dan Suriah. Sejak dahulu Gaziantep merupakan pusat ekonomi dan perdagangan yang menghubungkan Turki dengan pasar timur tengah. Gaziantep memiliki sejumlah kawasan industri dengan produk unggulan produksi karpet, makanan, permesinan, dan industri kimia.

Sanliurfa yang dikenal sebagai kota para nabi, adalah kota pertanian, dengan produk unggulan katun, wool dan mentega. Komoditas Indonesia yang masuk ke Sanliurfa yakni bubuk coklat, staple fiber, benang, serat dan cylic hydrocarbon.

Kerja sama Indonesia Turki saat ini diprioritaskan di sektor 1 + 4 ; pertahanan, perdagangan, energi, konstruksi dan kesehatan- terus digenjot. Bulan Februari 2024 lalu, Pertamina Geothermal Energy (PGE) sepakati Confidentiality Agreement dengan beberapa perusahaan energi di Turki termasuk Kipas Holding untuk jajaki kerja sama ekplorasi geothermal di Turki atau negara ketiga.

Berdasarkan statistik tahun 2023, impor Indonesia dari Turki sebesar Rp 409,9 juta dolar, sementara ekspor Indonesia ke Turki mencapai Rp 1,9 miliar dolar AS.

Bagi Indonesia, Turki merupakan tujuan ekspor ke-25 dan sumber impor ke-37. Sementara itu, bagi Turki, Indonesia merupakan tujuan ekspor ke-83 dan sumber impor ke-34. Produk ekspor Indonesia ke Turki utamanya yarn, steel, kayu, karet, fiber, minyak sawit, dan kertas. Sementara produk ekspor Turki ke Indonesia berupa mesin, alutsista, minyak mentah dan turbin. (Herkis)

No More Posts Available.

No more pages to load.