Jakarta,ebcmedia– Badan Meterologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebut intensitas hujan lebat yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7/2024) dikarenakan adanya fenomena atmosfir skala regional yang membuat pola perubahan cuaca, sehingga membuat pola perubahan dan membuat periodik hujan yang lebih intens yang tidak biasa selama musim kemarau.
BMKG juga menyatakan bahwa adanya permukaan hangat pada suhu muka laut di perairan Utara Jakarta akhirnya membentuk awan yang mengakibatkan turunnya hujan.
“Hujan yang terjadi di wilayah Jabodetabek karena adanya permukaan hangat pada suhu muka laut di perairan Utara Jakarta, akhirnya membentuk awan yang mengakibatkan turunnya hujan,”ujar Ummul Choir, prakirawan BMKG,
BMKG juga memperkirakan hujan akan terus terjadi di beberapa hari kedepan yang disertai petir dan angin kencang, meski nantinya akan mulai menurun dengan intensitas rendah.
Hal serupa juga akan terjadi di berbagai wilayah lain di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan beberapa wilayah di Pulau Papua.
BMKG menghimbau agar masyarakat dapat menghemat air, mengingat musim kemarau masih akan terjadi.(Oby).