Jakarta, ebcmedia – Debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta berlangsung di Hotel Sultan Jakarta Pusat pada Minggu(17/11/2024)kemarin. Dengan mengusung tema ‘Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim’ ketiga pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur adu strategi dalam debat tersebut.
Dalam debat tersebut Ridwan Kamil mengatakan bahwa ketidakadilan tata ruang menjadi salah satu pemicu polusi tinggu. Ia mengatakan hal tersebut dapat ditangani secara ekologis.
Ia juga menjabarkan beberapa strateginya untuk menekan polusi di Jakarta. Ia menyampaikan akan mengatur tata ruang dengan menambah hunian ditengah kota dan memperbanyak ruang kerja di pinggir kota.
Ia mengemukakan dengan cara yang ia lakukan dapat menjadi alternatif warga Jakarta dalam beraktivitas dan juga mengurangi pergerakan masyarakat.
“Jangka pendek dengan strategi hijau, 3 juta pohon pasangan rido siap komitmen menurunkan suhu 2 derajat, menurunkan polusi cukup signifikan seperti Kota Madelin di Kolombia. Tidak hanya di jalan, tapi juga di atap-atap gedung, sehingga efek gas rumah kaca bisa dikurangi,” kata Ridwan Kamil.
Di kesempatan yang sama Dharma Pongrekun juga memaparkan strateginya untuk mengatasi polusi dan mengurangi kemacetan serta mengutamakan energi terbarukan. Ia mengatakan akan mempersiapkan teknologi lalu lintas tanpa lampu merah.
“Kurangi kemacetan dengan teknologi tanpa lampu merah. lalu prioritaskan transportasi umum, dan siapkan energi terbarukan seperti biodiesel mandiri bisa dari rumput laut bisa dari nipah, bisa dari bakau,” ucap Pongrekun.
Sementara itu, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno memaparkan bahwa akan menambah ruang terbuka hijau yang saat ini hanya 5,2 persen menjadi 30 persen. Ia menyebut bahwa langit tanpa polusi, sanitasi bersih, dan lingkungan asri merupakan hak semua warga Jakarta.
Pramono juga akan menambah armada transportasi berbasis listrik di Jabodetabek. Menurutnya, cara ini menjadi salah satu yang paling efektif untuk menekan emisi yang ada.
“Selain itu kami akan membebaskan 15 golongan yang selama ini sudah mendapatkan kebebasan naik bus, maka kami akan membuat transjabodetabek, mereka naik MRT dan LRT gratis. Dengan demikian mereka akan mengubah pola hidup dari mengendarai kendaraan pribadi ke transportasi umum,” tandasnya.
(Dhii)