Jakarta, ebcmedia – Presiden Prabowo Subianto meresmikan ‘Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral’ yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 39 miliar. Meski baru diresmikan saat ini, terowongan ini selesai pada September 2021 berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Dilansir dari laman IslamToday.id dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Dia meminta maaf karena meresmikan terowongan Silaturahim padahal di era Jokowi pembagunan itu berlangsung.
“Jangan-jangan Pak Jokowi lagi nonton ini. Pak Jokowi mohon maaf aku yang resmikan,” ucap Prabowo saat sambutan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024)kemarin.
Prabowo menerangkan, bahwa Masjid Istiqlal dibangun oleh Friedrich Silaban yang beragama Kristen Protestan. Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, hal tersebut dilakukan Presiden Pertama RI, Soekarno, sebagai bentuk toleransi atas keberagaman agama di Indonesia dan juga sebagai simbol kemajemukan.
“Peresmian ini mengingatkan kita, tidak hanya Masjid Istiqlal yang berdiri di samping Gereja Katederal, tapi juga yang merancang Masjid Istiqlal arsiteknya ditunjuk oleh presiden pertama kita justru bukan orang muslim, arsiteknya adalah orang nasrani, ini kehebatan bangsa Indonesia,” ujar dia.dikutip dari IslamToday.id
Prabowo pun mengaku, mengikuti jejak langkah Soekarno yang menunjuk arsitek Nasrani dalam membangun masjid. Ia juga menunjuk seorang arsitek Katolik untuk membangun masjidnya di Hambalang.
“Saya juga bikin masjid kecil-kecilan di Hambalang, coba-coba ikut Bung Karno, yang merancang, mendesain masjid saya disitu adalah seorang katolik. Jadi ini tradisi kita, bahwa kita berbeda agama, kita berbeda adat istiadat, tapi kita satu dalam keluarga besar bangsa Indonesia,” pungkas Presiden RI itu.
Sebagai informasi, terowongan tersebut memiliki luas 218 meter persegi, sedangkan panjang terowongan 34 meter dengan kedalaman 6 meter. Terowongan tersebut di resmikan Presiden Prabowo Subianto pada pukul 16.48 WIB.
(Dhii)