Jakarta, ebcmedia – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat secara resmi mengumumkan para nominasi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024 dalam sebuah acara yang digelar di Auditorium M. Jusuf Ronodipuro, Selasa (4/2/2025). Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi di dunia jurnalistik Indonesia dan menjadi bagian penting dalam perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025.
Acara puncak penganugerahan dijadwalkan berlangsung pada 9 Februari 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Rencananya, penghargaan akan diserahkan langsung di hadapan Presiden Republik Indonesia, menambah prestise bagi para jurnalis yang terpilih sebagai pemenang.
Ketua PWI Pusat, Hendry CH Bangun, menegaskan bahwa Anugerah Jurnalistik Adinegoro bertujuan untuk mendorong para jurnalis menghasilkan karya yang berkualitas tinggi, khususnya di tengah tantangan era digital dan persaingan dengan media sosial.
“Jadi PWI berkomitmen untuk membantu, mengingatkan bahwa bangsa ini membutuhkan jurnalisme berkualitas yang sifatnya kolaboratif dan investigatif. Karena sekarang ini banyak berita yang seadanya, padahal kita memerlukan berita yang berkualitas. Kita malu juga kalau karya jurnalistik kita itu cemen gitu,” ujar Hendry.
Ia menambahkan bahwa para pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro menunjukkan kualitas yang dapat bersaing dengan karya jurnalistik internasional.
“Nah, dengan Adinegoro, kami melihat bahwa teman-teman ini merasa perlu membuat karya berkualitas, dan hasilnya memang bagus ya. Pemenang-pemenangnya itu kalau diadu dengan liputan luar negeri pun nggak kalah,” tambahnya.
Tahun ini, Anugerah Jurnalistik Adinegoro menerima sebanyak 519 karya jurnalistik dari berbagai media di Indonesia, mengalami peningkatan 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para jurnalis untuk terus menghasilkan karya yang berdampak.
Sebagai bentuk apresiasi, PWI Pusat menyediakan hadiah sebesar Rp100 juta bagi pemenang utama. Hendry juga mengungkapkan bahwa ke depannya, akan ada rencana untuk meningkatkan jumlah hadiah serta menambah kategori penghargaan guna mendorong lebih banyak karya berkualitas.
Selain tantangan dari media sosial, perkembangan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan (AI) turut menjadi sorotan. PWI menegaskan bahwa karya jurnalistik yang mendalam, investigatif, dan berbasis riset tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pers menjadi prioritas utama.
(Red)
