Jakarta, ebcmedia – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menuntut Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) beserta wakilnya untuk menyatakan secara resmi bahwa telah terjadi pembunuhan, terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Ia juga meminta pemerintah segera menjemput tiga PMI yang masih dalam kondisi sakit.
“Kami minta Menteri P2MI, dan Wamennya nyatakan ada pembunuhan. Karena dia ada pembunuhan, maka yang membunuh harus dihukum. Siapa dia? Polisi Diraja Malaysia!” ujar Said Iqbal dalam aksi unjuk rasa di depan Kedubes Malaysia, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, pemerintah Indonesia harus menekan Malaysia agar mengusut tuntas kasus ini, termasuk menghukum para pelaku yang terlibat.
“Siapa yang menembak, siapa yang memberi tahanan tembak, harus dipenjara. Seberat perangnya,” kata Presiden Partai Buruh itu.
Selain itu, Said Iqbal menilai pemerintah Indonesia gagal melindungi PMI yang bekerja di luar negeri, terlebih karena mereka berangkat akibat minimnya lapangan kerja di dalam negeri.
“Kok sekarang mereka berjibaku bertarung nyawa, sekalipun di sana ilegal, kok nggak dilindungi? Udah nggak bisa ngasih pekerjaan, nggak melindungi. Buat apa kamu jadi Menteri?” jelasnya.
Ia pun memberikan tenggat waktu kepada pemerintah untuk bertindak. “Kami memberi waktu 1×3 hari. Kalau Menteri nggak menjemput, kami kepung kantor Menteri. Kami kepung kantor Kedubes Malaysia,” ancam Iqbal.
Tak hanya itu, Said Iqbal juga menuntut Menteri Luar Negeri Indonesia untuk mengeluarkan nota diplomatik yang lebih tegas terhadap Malaysia. Ia meminta, agar aparat yang terlibat dalam pembunuhan tersebut dihukum dan diumumkan secara terbuka.
“Kami minta agar diumumkan, tunjukkan melalui media Malaysia maupun media Indonesia, diborgol polisi itu dan dipenjara!” imbuhnya.
Di akhir pernyataannya, Said Iqbal meminta Presiden melakukan evaluasi terhadap Menteri P2MI dan wakilnya, yang dinilai lebih banyak tampil di talkshow dan lakukan obral janji daripada turun langsung ke lapangan.
“Bila dalam satu kali tiga hari pemerintah Indonesia tidak mengambil langkah-langkah, kami pastikan mengepung kantor Menteri P2MI dan Kedubes Malaysia setiap hari!” pungkas Said Iqbal.
(Red)