Kepala Badan Gizi Nasional: Program MBG Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

oleh -1087 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG), merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menyambut Indonesia Emas 2045.

“Bapak Presiden mengatakan bahwa makan bergizi adalah langkah strategis pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Ini perlu kami sampaikan secara akademik, mengapa Bapak Presiden sangat gelisah dengan kualitas SDM Indonesia dan sampai harus menerapkan program makan bergizi,” ujar Dadan dalam acara Peluncuran Pusat Unggulan MBG di Universitas IPB, Bogor, Selasa (11/2/2025).

Dadan menjelaskan, bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia yang mencapai 6 orang per menit dan akan bertambah 3 juta per tahun menjadi salah satu alasan utama program ini.

Pada 2045, penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 324 juta, dengan pertambahan 42 juta dari saat ini. Pertambahan penduduk ini, dicirikan dari keluarga miskin dan merentang miskin, yang memiliki rata-rata anggota keluarga 4,78.

“Ya, 4,78. Artinya apa? Kalau ada 1 ibu, 1 bapak maka anaknya 2,78. Kalau ada 100 keluarga miskin maka 78 keluarga anaknya 3. Sementara 22 keluarga anaknya 2. Kalau digabung antara keluarga miskin dan merentang miskin maka anggota keluarganya 2,5,” jelasnya.

Ia pun menyebut, bahwa 60 persen anak Indonesia belum pernah melihat menu gizi seimbang. “Mereka kaget ketika kami sajikan makanan dengan komposisi karbohidrat, protein, serat, sayuran, buah, dan susu. Bahkan, 60 persen anak tidak pernah minum susu karena tidak mampu membelinya, bukan karena intoleransi laktosa,” ungkap Kepala BGN itu.

Program MBG, kata Dadan, akan menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan anak sekolah dari Paud hingga SMA. Pemerintah bertujuan, mencetak generasi yang cerdas dan tumbuh optimal, seperti di Jepang yang sudah 100 tahun melaksanakan program makan bergizi.

Ia juga menyoroti, pentingnya dukungan infrastruktur dan SDM dalam pelaksanaan program ini. Pelaksanaan program MBG, membutuhkan 30 ribu satuan pelayanan di seluruh Indonesia. Namun, saat ini baru 0,8 persen yang terlayani, dan BGN menargetkan 3 persen pada 17 Februari mendatang.

Program ini, lanjutnya, tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi. “Setiap satuan pelayanan akan menyerap bahan baku lokal, seperti telur, ayam, sayuran, dan buah. Ini akan mendorong produktivitas pertanian dan menciptakan lapangan kerja baru,” kata dia.

Dadan pun menegaskan, komitmen pemerintah dalam mendukung program ini. Ia mengungkapkan, Presiden telah menyiapkan anggaran sebesar 71 triliun rupiah. Sementara, total efesiensi anggaran/penghematan tahun 2025 sebesar 306 triliun rupiah, yang akan digunakan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan inovasi.

Kepala BGN menuturkan, bahwa program MBG ini telah menunjukkan hasil positif di wilayah percobaan, seperti Sukabumi.

Hal itu terlihat, dari kehadiran siswa yang meningkat dari 60-70 persen, menjadi 99 persen. Disisi lain, anak-anak lebih ceria dan aktif, serta tercipta kebiasaan baru dalam pola makan.

“Dengan dukungan penuh dari berbagai kementerian, lembaga, dan organisasi, program makan bergizi diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutup Dadan.

Diketahui, sejak diresmikan pada (6 /1/2025), MBG ditargetkan menjangkau lebih dari 92,78 juta anak balita, anak sekolah dan santri, ibu hamil, dan menyusui sesuai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Sebagai salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden RI Prabowo Subianto, MBG bertujuan untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

Berdasarkan pantauan IslamToday ID di tempat, hadir pada Peluncuran Pusat Unggulan MBG, yaitu: Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wamendikti Saintek Fauzan, Wamenag Romo Syafi’i, Kepala BGN Dadan Hindayana, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Kepala BPOM Taruna Ikrar, dan Rektor Universitas IPB Arif Satria, serta Perwakilan UNICEF Indonesia Maniza Zaman.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.