Jakarta, ebcmedia – Calon wakil presiden dari koalisi PDI Perjuangan, Mahfud Md bercerita tentang baju putih yang dikenakannya untuk mendaftar sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baju putih yang dikenakannya pada Kamis (19/10/2023) itu rupanya memiliki kenangan yang tak terlupakan bagi dirinya maupun masyarakat Indonesia.
Dalam konverensi pers setelah dirinya melakukan pendaftaran, Mahfud bercerita bahwa dirinya mengenakan baju yang gagal dipakainya untuk mendaftar ke KPU sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
“Terima kasih baju yang saya pakai ini baju putih ini baju yang pada 5 tahun yang lalu saya siapkan untuk dipakai untuk mendaftar ke KPU tapi tidak jadi,” kenangnya.
Karena gagal, akhirnya Mahfud menitipkan baju putihnya itu ke ibundanya yang berada di Madura.
“Akhirnya baju ini saya titipkan ke Ibu saya di Madura,” lanjutnya.
Setelah dirinya mendapatkan pesan akan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, Mahfud langsung mengunjungi ibundanya untuk mengambil baju putih tersebut.
“Ketika saya mendapatkan pesan kemungkinan besar saya akan dibawa dalam rencana oleh koalisi PDI Perjuangan Hanura dan Perindo tanggal 16 kemarin saya sowan ke ibu untuk mengambil baju yang tidak jadi ke KPU 5 tahun lalu,” jelasnya.
Walaupun sudah lima tahun lamanya, Mahfud mengatakan bajunya masih muat untuk dipakai karena tidak ada perubahan yang signifikan pada bentuk badannya.
“Sekarang saya pakai ke KPU pada hari ini masih muat kan badan saya tetap sama dengan yang dulu,” katanya.
Ibunda Mahfud juga berpesan hingga memberikan doa restu kepada dirinya untuk terus menjadi Mahfud yang dikenal lurus, jujur, dan berbakti kepada orang tua.
“Pesan Ibu, beliau mendoakan saya terus mudah-mudahan berhasil dan tetap menjadi saya yang seperti ini menjadi anakku yang selalu lurus jujur dan berbakti kepada orang tua begitu pesannya,” pungkas Mahfud.
Berbeda dengan Mahfud, Ganjar mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana hitam saat hadir di KPU. Menurut Ganjar, hitam putih antara dirinya dengan Mahfud menandakan tidak ada abu-abu atau ketidakjelasan dalam sikap di antara keduanya.
“Ya kita hitam dan putih, tidak pernah abu-abu,” jawabnya. (Dian)
