Turki,ebcmedia-Benang, besi dan baja adalah di antara produk unggulan ekspor Indonesia di kawasan tenggara Turki, khususnya Gaziantep. Produk ini kemudian diolah menjadi bahan baku bagi industri Turki di kawasan tersebut. Benang dijadikan karpet, sementara besi dan baja diolah menjadi berbagai produk.
“Ada 5 produk impor unggulan ke Gaziantep yakni benang, kertas, besi, baja, bahan baku sabun dan arang. Produk ini menjadi bagian penting dalam supply industri Turki,” jelas Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama yang telah lakukan kunjungan ke Gaziantep dan Sanliurfa, pada 30-31 Mei 2024.
“Kami perlu terus bekerja untuk refleksikan kedekatan historis dan emosional kedua bangsa untuk menjadi kerja sama konkrit di bidang ekonomi dan perdagangan untuk tingkatkan kesejahteraan bagi kedua belah pihak,” lanjut Dubes Rizal yang sebut volume perdagangan antara Indonesia dan Kota Gaziantep baru mencapai Rp 86,5 juta dolar Amerika Serikat di tahun 2023.
Pada kunjungan ke wilayah tenggara Turki, Gaziantep dan Sanliurfa, Dubes RI bangun hubungan kerja sama ekonomi Turki dan Indonesia melalui pertemuan dengan asosiasi bisnis dan peninjauan ke industri manufaktur di Turki.
Pada pertemuan dengan Ticaret Odasi (KADIN) Gaziantep, Dubes RI dorong koneksi yang lebih luas antara pengusaha setempat dengan pengusaha Indonesia. Sementara itu, pada pertemuan dengan Independent Industrialists and Businessmen Association (MUSIAD), Dubes RI dorong pengusaha Turki untuk keluar dari pasar tradisional Turki-kawasan Balkan, Timteng dan Eropa- untuk jajagi pasar besar di kawasan Asia Tenggara. Dubes RI juga meminta dukungan kalangan bisnis Turki terkait perundingan Indonesia-Turkiye Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT CEPA).