Malang, ebcmedia– Cara konvensional mendeteksi kebuntingan hewan dengan meraba bagian rahim melatarbelakangi kreatifitas mahasiswa Universitas Brawijaya, menciptakan alat.
Gabungan mahasiswa dari Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang akhirnya menciptakan rapdites.
“Dengan memanfaatkan plasma darah hewan ternak dengan diberi cairan pendorong menggunakan alat progreskit,”
“maka akan diketahui hewan tersebut bunting atau tidak,” ungkap Febriana Ambarwati ,mahasiswa fakultas MIPA UB pada satunasional.com.
Selain itu cara ini lebih efektif tidak terlalu lama.
“ Kalau cara biasa nunggu hasilnya 3 bulan ,namun dengan menggunakan progreskit atau rapidtes,”
“kebuntingan hanya membutuhkan waktu 2 -3 minggu untuk mengetahui hasilnya yang sama persis dengan tespeck pada manusia jika positif bunting maka ada garis 2 jika satu tidak ,” jelasnya .
Disinggung soal harga , Febriana menyatakan harga progreskit hanya Rp.20 ribu satu kotak berisi 5 rapidtes dengan harga Rp.100 ribu.
“ Meski alat ini masih berupa prototipe namun permintaan alat tersebut telah ada khususnya peternak di kawasan Nongkojajar Pasuruan,”
“dan alat ini akan segera di sempurnakan termasuk dipatenkan ,” ujarnya. *** RIS