Ray Rangkuti: Isu Perubahan Digaungkan Anies masih Bersifat Makro

oleh -687 Dilihat
banner 468x60

Jakarta,ebcmedia-Pengamat politik, Ray Rangkuti menilai elektabilitas Anies Baswedan masih rendah, didasari oleh faktor belum adanya kejelasan perubahan apa yang akan dibawa oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat akan mengikuti kontestasi politik Pilpres 2024.

Ray Rangkuti menyebut, perubahan yang digaungkan oleh Anies masih bersifat makro dan belum merincikan apa yang akan dibawa dalam perubahan kepemimpinannya. Menurutnya, perlu adanya isu yang diperhatikan untuk dibahas selaras dengan perubahan yang akan dibawanya saat nanti menjadi presiden Indonesia.

“Bagi saya calon presiden itu jangan bicara tentang makro, karena sudah pasti itu makro akan sama dengan tetangga sebelah,” kata Ray Rangkuti saat menjadi narasumber di acara Rilis Hasil Survei Nasional 2023, Senin (26/6/2023).

Setidaknya menurut Ray Rangkuti perlu ada lima sampai enam isu yang diangkat untuk membawa perubahan di Indonesia.

“Dengan lima atau enam isu yang saya sebutkan tentang perpindahan ke IKN, reformasi institusi kepolisian, revisi UU KPK, Omnibus Law, dan hal-hal lainnya yang bisa kita masukkan dalam poin-poin ini. Menurut saya ini lebih bagus kalau kita arahkan begitu, bagaimana sikap dan pandangan mereka. Dari situ kita akan lihat apakah mereka pro perubahan atau pro kelanjutan,” saran Ray Rangkuti.

Menurutnya, isu-isu tersebut dapat menguji lebih teknis seorang calon presiden yang akan mengikuti kontestasi politik di 2024. Jangan sampai perubahan yang digaungkan hanya menjadi sebuah tagline demi mendapatkan suara, tetapi pada kenyataannya perubahan tersebut tidak jauh berbeda dengan yang digaungkan oleh calon presiden yang lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Fathul Bari menanggapi perkataan Ray Rangkuti. Menurutnya, gagasan perubahan yang telah digaungkan oleh Anies Baswedan sudah cukup tegas. Setidaknya ada poin-poin perubahan yang telah ditegaskan seperti aspek penegakan hukum dan aspek keberpihakan dalam membuat kebijakan.

“Dalam konteks itu, gagasan-gagasan perubahan untuk Pilpres bagi kami melihatnya bentuknya juga cair, karena orang juga masih nunggu nih pencalonan gimana wapresnya siapa. Tapi, apa yang sudah disampaikan Mas Anies hal-hal cukup tegas, seperti aspek penegakan hukum, lalu aspek keberpihakan dalam membuat kebijakan. Itu kan yang sudah berulang kali ditegaskan dalam banyak forum, baik di PKS, pertemuan dengan relawan, dan bentuk-bentuk wawancara. Dan Beliau selalu di-challenge dalam konteks apa yang dimaksud, dan ini sudah tersampaikan,” papar Ahmad.

Ia mengakui bahwa kebijakan perubahan yang digaungkan tidak bisa langsung secara instan dijabarkan. Perlu adanya diskusi yang mendalam tentang perubahan yang akan dibawa.

Menurutnya, saat ini tim koalisi perubahan untuk persatuan sedang terus meramu kebijakan-kebijakan perubahan tersebut.

“Kalau yang diharapkan perubahannya langsung masuk dalam blueprint, kebijakan ini tentu berproses. Karena terus digodok oleh tim sampai ke titik itu. Tapi, kalau disampaikan dalam aspek yang fundamental, yakni pengambilan kebijakan dan penegakan hukum, itu sudah berulangkali ditegaskan,” jelasnya. (Dian)

No More Posts Available.

No more pages to load.