1.527 Kasus Rabies Ditemukan di Jakarta

oleh -783 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta,ebcmedia-Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan program vaksinasi rabies, guna mempertahankan predikat sebagai kota bebas rabies. Namun, pada kenyataannya kasus rabies yang ditularkan lewat gigitan hewan bertaring masih ditemukan.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sepanjang tahun 2023 telah ditemukan sebanyak 1.527 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR ) di Ibu Kota Jakarta.

“1.527 kasus Gigitan Hewan Penularan Rabies (GHPR) sepanjang tahun 2023, bentuk pencegahan dan antisipasi terkena rabies semuanya dilakukan tata laksana di rumah sakit, termasuk pemberian vaksin antirabiesnya,” kata Kepala Seksi Survelans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, Selasa (27/6/2023).

Dari 5 wilayah kota administrasi yang ada, Jakarta Utara merupakan wilayah terbanyak ditemukan penyakit rabies dengan jumlah mencapai 333 kasus.

Disusul wilayah Jakarta Timur sebanyak 330 kasus, Jakarta Barat 232 kasus, Jakarta Pusat 140 kasus, dan 129 kasus di Jakarta Selatan.

Selain 5 wilayah di DKI Jakarta, rumah sakit rujukan rabies juga menerima kasus dari wilayah lain di sekitar Jakarta yang mencapai 363 kasus.

Ngabila Salama, menyebut informasi tersebut diambil dari 194 rumah sakit dan 44 puskesmas kecamatan di Jakarta.

Meski kasus terbanyak diakibatkan gigitan anjing dan kucing serta sebagian kera dan kelelawar, namun Ngabila memastikan tidak kasus kematian akibat gigitan hewan bertaring tersebut.

“Data dari 194 rumah sakit dan 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta tahun 2023 tidak ada sama sekali kasus kematian akibat gigitan hewan tersebut. Mayoritas anjing dan kucing. Walaupun bisa juga karena gigitan monyet, kera, dan kelelawar,” tambah Ngabila.

Untuk mengantisipasi penyakit rabies, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan 2 rumah sakit rujukan, yakni RSUD Tarakan dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Suroso. (Oby)

No More Posts Available.

No more pages to load.