“Misalkan public speaker , kebanyakan (pengguna jasa) cari yang umum bersertifikat, yang bukan berlatar-belakang Buddhis,” ucap Filin.
Filin Entertainment yang didirikan sekitar 10 tahun yang lalu garap ceruk pasar Buddhis dan non-Buddhis, 50 : 50 ( fifty – fifty ).
Artinya, ia melihat prospek entertainment untuk acara seperti HUT pengusaha, peluncuran produk dan lain sebagainya, dari non-Buddhis juga.