Indonesia-Jepang Sepakat Perluas Kemitraan UMKM dalam Rantai Pasok Global

oleh -1026 Dilihat
oleh
banner 468x60

Tokyo, ebcmedia – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bersama Pemerintah Jepang berkomitmen untuk memperluas kemitraan UMKM dan ekonomi antar kedua negara.

Kesepakatan perluasan kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenkop UKM dengan Organization for Small and Medium Enterprise and Regional Innovation (SMRJ) Jepang.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menjelaskan, kerja sama Indonesia-Jepang dalam hal pengembangan UMKM telah berlangsung lama. Untuk itu, dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, Senin (31/7/2023), dilakukan pembaharuan lingkup kerja sama kedua negara agar program ke depan lebih fokus dalam mendukung pengembangan beberapa sektor termasuk UMKM.

Di antaranya melingkupi pengembangan start-up, perluasan kemitraan rantai pasok, dan promosi produk UMKM ke pasar global.

“Saya berharap melalui MoU dan pertemuan ini, akan lebih banyak lagi kemitraan usaha dapat dilakukan antara UMKM Indonesia dengan pelaku usaha di Jepang. Khususnya dalam promosi produk UMKM di pasar global, kemitraan rantai pasok, dan pengembangan start-up,” ucap Menteri Teten saat penandatanganan MoU dengan SMRJ sekaligus CEO Business Meeting.

Menkop UKM menegaskan, ekonomi dunia pascapandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini menuntut adanya penguatan kemitraan antar pelaku usaha, inovasi teknologi, dan pengembangan model bisnis baru.

“Hari ini, kami datang bersama 30 pelaku UMKM Indonesia yang telah terkurasi, terseleksi dan telah menjalankan bisnisnya di berbagai sektor, seperti otomotif, kesehatan, pangan, perikanan dan sebagainya. Mereka hadir secara online dan offline,” tukas Teten.

Tak hanya itu, masih dalam kunjungannya ke Jepang, Menkop UKM juga menggelar pertemuan dengan Japan Finance Corporation (JFC) Otemachi, Kota Chiyoda, Tokyo, Senin (31/7/2023).

Menkop UKM berterima kasih atas pertemuan tersebut dan ia yakin, baik di Indonesia maupun Jepang, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional bagi kedua negara. Termasuk dalam menyediakan lapangan kerja, mendorong inovasi, teknologi, dan pertumbuhan yang inklusif.

Teten menekankan, pertemuan dengan JFC menjadi penting bagi Indonesia dan Jepang. Ia pun mengungkap beberapa hal terkait pertemuan tersebut. Pertama, sharing session untuk mengidentifikasi langkah-langkah inovatif dan pragmatis guna mendukung kemudahan pembiayaan dan pengembangan UMKM.

Kedua, menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan inisiatif peningkatan kapasitas UMKM. Ketiga, peluang pendanaan start-up Indonesia. Terakhir, peluang investasi B2B (Business to Business) dari perusahaan Jepang yang terhubung dengan UMKM Indonesia. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.