Bijih nikel sampai saat ini dipasarkan sesuai dengan aturan Kementerian ESDM ke berbagai smelter swasta melalui trader, seperti Virtu Dragon Nickel Industry, Obsidian Stainless Steel (OSS), Weda Bay Nickel (WBN), dan Pulau Obi.
Apakah PT TIM ada rencana dalam pembangunan industri hilir, misalnya membangun pabrik atau smelter pengolahan bijih nikel, pabrik pengolahan silika, atau pabrik lainnya? Bagaimana perkembangan pembangunan pabrik tersebut?
Sesuai dengan roadmap dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk mendukung semangat pemerintah dalam hilirisasi. Pada tahun 2026 perusahaan ditargetkan sudah memiliki fasilitas hilirisasi pasir silika berupa floating glass dan solar panel.
Saat ini masih dalam fase Research & Development (RND) teknologi yang bekerja sama dengan partner strategis, Badan Riset Nasional dan penyedia teknologi Xinyi Group.
Berapa rata-rata pendapatan PT TIM dari unit-unit bisnis yang ada saat ini per tahunnya, dan unit bisnis atau dari komoditas apakah yang memberikan kontribusi cukup signifikan bagi PT TIM?
Pada tahun buku 2022 PT TIM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp232 miliar, atau naik 29,50% dibandingkan tahun sebelumnya Rp179 miliar.
Kontribusi pendapatan bijih nikel naik 30,73% menjadi Rp214 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp164 miliar. Selanjutnya kontribusi pendapatan pasir silika naik 16,59% menjadi Rp18 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp16 miliar.
Rencana pengembangan unit bisnis ke komoditas lain selain nikel, pasir silika, dan batubara, dan bagaimana prospek pengembangan bisnis tersebut?
Kami masih mengkaji potensi bahan galian logam tanah jarang yang terdapat pada tailing (sisa hasil pencucian) IUP timah dan pasir sebagai energi terbarukan dan menyesuaikan dengan peraturan terkait moratorium dari Kementerian BUMN, Permen ESDM, Permendag dan aturan dari BATAN terkait ketenaganukliran.
Bisnis tersebut memiliki prospek sebagai pengganti bahan bakar minyak dan batubara sebagai energi masa depan Indonesia.
Kerja sama PT TIM dengan perusahaan atau investor lain, misalnya dalam pengembangan usaha di bidang infrastruktur jetty. Bagaimana mekanisme PT TIM jika ingin menjalin kerja sama dengan investor lain dalam pengembangan suatu proyek bisnis?
Kami membuka semua peluang konsep bisnis terkait investasi dan penggunaan jetty sesuai dengan aturan yang termuat di dalam anggaran dasar PT TIM tentang tata cara dan wewenang terkait konsep kerja sama.
Bagaimana perkembangan proyek yang sedang dikerjakan atau dikerjasamakan PT TIM dengan perusahaan lain tersebut?
Sampai saat ini hubungan kerja sama dalam rangka pengembangan proyek berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada di dalam perusahaan
Kebijakan manajemen dalam mengevaluasi progres kemajuan perusahaan, maupun mengevaluasi kendala-kendala dari internal maupun eksternal dalam upaya pencapaian target dan peningkatan kinerja PT TIM?
Kami selalu melakukan rapat internal terjadwal terkait progres kemajuan perusahan sehingga dapat memitigasi segala kendala, baik internal dan eksternal, dan lincah dalam melakukan program Quick Win.
Cita-cita besar PT TIM sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi pertambangan di luar timah?
Menjadi perusahaan pemilik cadangan 30% pasir silika di Indonesia, sehingga dapat menjadi perusahaan pemasok bahan baku panel surya sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, dan menjadi pelopor penghasil energi baru terbarukan (EBT) yang terkemuka di Indonesia.
