Kemenkop UKM: Percepat Indonesia sebagai Pusat Modest Fashion Dunia

oleh -756 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menginisiasi Pencanangan Deklarasi Bulan Modest Fashion melalui penyelenggaraan Temu Nasional Deklarasi Bulan Modest Fashion sebagai upaya kolaboratif seluruh pihak untuk mempercepat Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

Inisiasi Kemenkop UKM untuk mencanangkan Deklarasi Bulan Modest Fashion ini didasarkan pada potensi besar Indonesia yang memiliki populasi muslim lebih dari 229 juta orang dengan konsumsi industri modest fashion terbesar ketiga di dunia.

“Deklarasi Bulan Modest Fashion ini merupakan langkah pertama yang menunjukkan komitmen semua pihak dalam mendukung inisiatif ini, dan diharapkan dapat menjadi ujung tombak glorifikasi dan akselerasi gerakan dalam mendukung visi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” kata Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Minggu (24/9/2023).

Beberapa pemangku kepentingan yang terlibat pada Temu Nasional ini yaitu Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, KNEKS, Pemerintah Provinsi se-Indonesia, asosiasi, sektor e-commerce, retailer, media, serta akademisi di bidang fesyen.

Hanung  mengatakan, aspirasi para pemangku kepentingan dan kerja sama yang kolaboratif dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia tentu akan memperkuat branding dan memberikan dampak positif dalam industri fesyen.

Temu Nasional Deklarasi Bulan Modest Fashion menghasilkan sembilan poin penting, diantaranya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, perumusan kebijakan dan regulasi, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, promosi internasional, dukungan penelitian dan pengembangan, perancangan desain kreatif, perumusan standardisasi, pemasaran dan promosi, serta publikasi.

Dukungan pada penyelenggaraan Bulan Modest Fashion salah satunya disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita yang mengatakan bahwa penyelenggaraan Bulan Modest Fashion bisa diwujudkan dengan mengembangkan berbagai program yang ada di industri modest fashion, peningkatan kualitas produk, serta peningkatan daya saing.

“Tujuannya adalah agar Modest Fashion Indonesia menjadi ready to wear dan mampu bersaing di pasar,” ucap Reni.

Senada, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat yang turut hadir di acara tersebut menekankan pentingnya peningkatan citra Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia yang dapat digerakkan melalui inisiatif Bulan Modest Fashion yang akan dilaksanakan pada Oktober 2023.

Sementara, David Marpaung Analis Perdagangan Ahli Madya Kementerian Perdagangan menjelaskan, ada kontribusi signifikan sektor fesyen pada kinerja ekspor Indonesia.

“Maka dari itu penting untuk melakukan pengembangan dan perluasan pasar sektor modest fashion Indonesia di pasar internasional sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia menjadi pemain utama di pasar fesyen dunia,” jelas David

Ketua Umum Asosiasi Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menyatakan kesiapannya untuk menggerakkan anggota HIPPINDO dalam mendukung inisiatif Bulan Modest Fashion di Oktober 2023.

“HIPPINDO siap membantu dengan dukungan publikasi dan eksposur maupun inisiatif yang dilakukan di berbagai pusat perbelanjaan dalam mendukung UMKM di sektor fesyen,” ungkap Budiharjo. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.