Kepala NFA Pastikan Kontinuitas Bantuan Pangan Penurunan Stunting dengan Data KRS BKKBN

oleh -2610 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Pencapaian target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting di tahun 2024 menjadi 14 persen perlu diemban secara kolaboratif. Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) ikut andil dalam menginisiasi bantuan pangan penanganan stunting sejak April 2023 dengan menggunakan basis data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang disusun oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Kami berharap pendataan KRS supaya bisa terus menerus dalam memvalidasi datanya, karena tentu selalu ada perubahan di masyarakat. Pemutakhiran data menjadi penting dan perlu setiap bulan. Updating data dari BKKBN akan menjadi kunci suksesnya kita semua dalam melakukan intervensi pangan,” tutur Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam Forum Data Keluarga Nasional yang digelar oleh BKKBN di Jakarta pada Selasa (28/11/2023).

“Setelah data dimutakhirkan oleh BKKBN, kita sampaikan bersama-sama ke Bapak Presiden Joko Widodo, tentunya melalui Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Ini supaya bisa cepat addressingnya, penanganannya, tindak lanjutnya, akurasinya, bisa langsung, sehingga kita bisa kurangi stunting secara bersama-sama,” ungkap Arief.

Untuk diketahui, bantuan pangan penanganan stunting ditugaskan kepada ID FOOD untuk menyalurkan bantuan pangan berupa 1 pak telur ayam dan 1 kg daging ayam selama 3 bulan di 7 provinsi prioritas penanganan stunting sesuai data dari BKKBN. Tahap pertama telah tuntas dan tahap kedua terus dilanjutkan selama periode September sampai November.

Bantuan pangan penanganan stunting tahap kedua yang telah bergulir sejak 11 September, realisasinya secara nasional semakin mendekati target selesai. Secara nasional, realisasi telah mencapai 89,66 persen dan merupakan bagian dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan dengan jumlah penerima sebanyak 1.446.089 KRS.

“Tidak hanya demi pengentasan stunting, bantuan pangan penanganan stunting ini juga menghubungkan dengan peternak rakyat. Peternak sebagai penyedia telur dan daging ayam, tentunya dibeli ID FOOD dengan harga yang baik. Konektivitas seperti ini dahulu tidak tersambung, tapi hari ini kita bisa sambungkan,” ungkap Arief.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam kesempatan yang sama, menyatakan apresiasinya kepada NFA karena menjadi institusi yang menaruh perhatian besar terhadap upaya penurunan angka stunting di Indonesia.

“Kami ucapkan terima kasih kepada NFA karena sangat perhatian pada BKKBN, terutama terkait data KRS. Di 2023 ini, bersama kementerian lembaga lain, NFA telah menyalurkan bantuan pangan kepada total 2.837.212 keluarga. Ini dilaksanakan dalam tahap 1 yang telah selesai dan tahap 2 yang masih berjalan,” urai Hasto dalam sambutannya saat membuka acara Forum Data Keluarga Nasional. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.