Bojonegoro, ebcmedia – Ambisi pemerintah untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel pada tahun 2030, serta mengurangi emisi hingga tercipta Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, membutuhkan dukungan dan upaya dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Salah satu yang dilakukan KKKS adalah dengan metode Enhanced Oil Recovery (EOR), yakni melakukan injeksi CO2 ke sumur-sumur tua migas. Implementasi injeksi CO2 pada sumur migas merupakan tahap awal penerapan CO2-EOR dan Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan migas.
PT Pertamina (Persero), sebagai salah satu KKKS plat merah juga turut andil dalam mengimplementasikan teknologi CCUS, setelah sebelumnya sukses melakukan penyuntikan perdana CO2 di Lapangan Jatibarang. Pertamina bergerak cepat untuk melanjutkan teknologi tersebut di lokasi lain, yakni di Lapangan Pertamina EP Sukowati, Bojonegoro Jawa Timur.
Hal tersebut ditandai dengan peresmian injeksi perdana CO2 ke Lapangan Sukowati menggunakan metode Huff & Puff yang dilakukan pada Kamis (7/12/2023), di Bojonegoro, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Metode huff & puff ini memberikan konfirmasi dan validasi mengenai teknologi EOR secara spesifik dalam skala sumuran, sehingga selanjutnya diharapkan dapat juga diterapkan di lapangan migas lainnya yang sedang aktif melakukan kegiatan studi CO2-EOR.
Ia mengapresiasi injeksi CO2 yang dilakukan oleh Pertamina ini dan berharap dapat berjalan dengan baik dan bisa menjadi pembelajaran bagi pengembangan CCS/CCUS di Indonesia.
“Teknologi CCUS menjadi enabler yang mampu meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR sekaligus mengurangi emisi GRK secara signifikan. Lapangan Sukowati akan jadi contoh di masa depan dengan kapasitas CO2 yang besar. Kita berharap pelaksanaan CCUS di Sukowati bisa berhasil dan dapat menjadi pembelajaran pengembangan CCUS di lapangan lainnya,” tutur Tutuka, Kamis (7/12/2023).
Sebanyak 500 Ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama 7 hari. Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 EOR. (Gio)