Jakarta, ebcmedia – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespon wacana calon presiden nomor urut 1 Ganjar Pranowo yang akan mengajukan hak angket ke DPR RI terkait dengan dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Menurut Nusron, hak angket yang diwacanakan itu berlebihan dan tidak perlu dilakukan. Ia juga menjelaskan kalah dan menang dalam proses pemilu adalah hal biasa.
“Saya kira itu berlebihan tapi biasa dalam politik ini,” kata Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran pada Rabu (21/2/2024).
Nusron bahkan menjelaskan rumus pemilu lima tahunan adalah yang kalah selalu teriak adanya kecurangan dan mengindikasikan lembaga-lembaga terkait tidak optimal dalam bekerja.
Ia bahkan mengutip keterangan Mahfud yang menilai kecurangan dan ketidaktegasan di KPU dan Bawaslu.
“Selalu ada rumus yang kalah selalu mengatakan KPU curang, Bawaslu tidak tegas, kata Pak Mahfud gitu kan, setiap pemilu setiap 5 tahunan yanv kalah begitu curang, tidak tegas, sistematis, masif, dan sebagainya,” lanjutnya.
Namun begitu, Nusron tetap menghargai hak demokrasi setiap warga negara dalam pengajuan hak angket tersebut.
“Ya sudah namanya hak kita dengarkan dengan baik tetapi menurut hemat kami dukungan atau dorongan untuk hak angket itu berlebihan,” jelasnya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendorong DPR untuk menggunakan hak angket guna meminta pertanggungjawaban Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pemgawas Pemilu (Bawaslu) mengenai penyelenggaraan Pilpres 2024 yang diduga dipenuhi dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.
“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (19/2/2024).
Sementara, ditemui usai melakukan pertemuan terkait dengan persiapan langkah hukum paslon AMIN, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merespon positif ajakan tersebut.
Ia bahkan mengklaim Koalisi Perubahan siap bersama-sama dengan Koalisi PDIP terlebih partai berlambang banteng dengan moncong putih itu merupakan fraksi terbesar di DPR. Itu artinya, proses pengajuan hak angket akan semakin mulus.
“Gini, ketika kita mendengar akan dilakukan, kami melihat itu ada inisiatif yang baik. Dan ketika Pak Ganjar menyampaikan keinginan untuk melakukan angket itu, fraksi PDI Perjuangan adalah fraksi yang terbesar. Kami yakin bahwa koalisi perubahan, partai Nasdem, partai PKB, partai PKS, akan siap untuk bersama-sama,” ujar Anies di Yusuf Building Law Firm, Mampang, Jakarta Selatan pada Selasa (20/2/2024). (Dian)