Inovasi Pendidikan Vokasi untuk Penanganan Stunting Indonesia

oleh -184 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta,ebcmedia-Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyoroti pentingnya kerja sama antarsektor dalam menangani permasalah stunting di Indonesia, termasuk sektor pendidikan.

Hal ini sejalan dengan program prioritas Presiden  Joko Widodo dalam mencapai penurunan angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa  pendidikan memiliki peran penting dalam menangani permasalahan stunting di Indonesia. Sebagai jenjang pendidikan yang berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, pendidikan vokasi telah turut berkontribusi dalam penurunan stunting di Indonesia.

”Mulai dari jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga perguruan tinggi vokasi, kami telah banyak mengaplikasikan ilmu untuk penanganan stunting melalui inovasi-inovasi yang diciptakan atau dilahirkan,” ujar Kiki Yuliati, Sabtu (29/06/2024).

Kiki menambahkan, inovasi jagung bose instan yang merupakan produk pangan alternatif karya dosen Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang.

“Inovasi ini memiliki kandungan zat besi yang tinggi, di mana dapat membantu penanganan anemia pada remaja putri, serta pencegahan stunting di Nusa Tenggara Timur. Dengan kandungan yang dimiliki, inovasi ini dapat meningkatkan kadar zat besi para remaja putri sebagai calon-calon ibu nantinya,” tambah Kiki.

No More Posts Available.

No more pages to load.