Jakarta, ebcmedia – Pada acara Paparan Publik Tahun 2024 yang digelar pada di Jakarta, 10 Desember 2024, PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) menyampaikan beberapa pemaparan, antara lain sekilas mengenai Delta Dunia Group serta pilar-pilar bisnisnya, pencapaian dan aksi korporasi Perseroan sepanjang 2024, Kinerja Keuangan dan Operasional, serta laporan ESG dan keberlanjutan Perseroan.
A. Sekilas Tentang Delta Dunia Group
§ PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group, IDX: DOID) adalah sebuah perusahaan induk terkemuka yang beroperasi di Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat. Delta Dunia Group didirikan pada 1990 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten “DOID”.
Delta Dunia Group merupakan induk dari beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Bukit Makmur Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) dan PT Bukit Teknologi Digital (BTech).
Delta Dunia Grup telah berkembang menjadi Grup global, yang beroperasi di 3 benua, Indonesia, Australia dan Amerika. Cakupan global ini menunjukkan kemampuan Grup untuk mengelola berbagai proyek pertambangan, baik sebagai kontraktor ataupun sebagai pemilik tambang, menyesuaikan dengan dinamika pasar regional yang beragam.
Delta Dunia Group berkantor pusat di Jakarta, Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 16.000 karyawan di Indonesia, Australia dan Amerika Serikat.
Dalam 10 tahun terakhir, Grup telah menghasilkan lebih dari 3.736,9 juta bank cubic meter (BCM) overburden removal atau pemindahan lapisan tanah dan memproduksi lebih dari 502 juta ton batu bara, menegaskan kapabilitas operasional Grup yang tangguh. Komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan tercermin dalam dampak positif yang diberikan kepada masyarakat sekitar area tambang, melalui berbagai program CSR dan pembangunan masyarakat. Lebih dari 114.000 masyarakat lingkar tambang telah mendapatkan dampak positif dari kehadiran Grup.
Delta Dunia Grup juga diakui dalam pengelolaan risiko ESG, dengan skor 34,7 dari Sustainalytics, yang menempatkan Grup di peringkat 10 besar untuk manajemen risiko ESG di sub-industri batu bara.
Pencapaian dan kinerja Grup juga diakui pada skala yang lebih luas, dengan peringkat #179 di Fortune 500 Southeast Asia dan #42 di Fortune Indonesia 100 Biggest Companies. Pengakuan ini mencerminkan bukan hanya ketahanan namun juga pertumbuhan dan keberhasilan finansial Grup.
B. Inti dan Pilar Bisnis Delta Dunia Group
Pilar Pertama – Jasa Pertambangan sebagai Bisnis Inti Grup PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) merupakan anak usaha utama Grup dan berfokus pada jasa pertambangan yang telah berkembang dan memiliki BUMA
Australia. Dengan enam lokasi operasional di Indonesia, termasuk satu rebuild center, dan empat lokasi operasional di Australia, Grup telah dipercaya oleh pemilik tambang ternama di dua negara selama puluhan tahun.
Di 2021, BUMA mengakuisisi BUMA Australia, sejalan dengan strategi
Perusahaan untuk terus menemukan dan meraih peluang diversifikasi dan ekspansi untuk melengkapi dan memperkuat portofolio bisnisnya. Melalui BUMA Australia, BUMA memperluas layanan pertambangan ke salah satu pusat pertambangan dunia serta mendiversifikasi komoditas pertambangan perusahaan ke metallurgical coal, menyokong pesat pertumbuhan perusahaan. BUMA memegang pangsa pasar terbesar kedua di sektor pertambangan Indonesia berdasarkan jumlah volume produksi, serta menjadi kontraktor pertambangan tier 1 di Australia.
Pilar Kedua – Pemilik Tambang
Sejalan dengan strategi diversifikasi bisnisnya, Delta Dunia Group, melalui PT
Bukit Makmur Internasional (BUMA International) memulai langkah transformasionalnya dengan mengakuisisi saham mayoritas Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG) pada Juni 2024. ACG merupakan penghasil antrasit ultra-high-grade terbesar kedua di Amerika Serikat.
Di awal Desember, Grup mengumumkan mengakusisi 51% saham di Dawson Complex1 yang merupakan bagian dari divestasi aset Anglo, dari Peabody sebagai bagian dari joint bidding. Dawson Complex adalah salah satu kompleks tambang batu bara metalurgi terbesar di Australia.
Akuisisi strategis tersebut mendorong strategi Delta Dunia Group untuk mendiversifikasi portfolionya dan mengurangi ketergantungan pada batubara termal sekaligus mengembangkan bisnis lebih jauh dari sektor jasa pertambangan ke pemilik tambang.
Di Desember, Grup juga menginvestasikan AUD 62 juta melalui penempatan institusi dan ritel kepada 29Metals Limited (29Metals) perusahan tambang tembaga, emas, dan logam lainnya yang berbasis di Australia, memberikan Grup hak minoritas sebesar 19,9%2
Investasi ini menegaskan komitmen Grup pada diversifikasi dan pertumbuhan komoditas masa depan (future facing commodities).
Di 2024, Delta Dunia Group juga meningkatkan kepemilikan di Asiamet Resources dari 35,4% menjadi 40,49%, memperkuat posisi Perseroan sebagai pemegang saham terbesar Asiamet dan memperkuat diversifikasi bisnis dan komoditas perusahaan.
Pilar Ketiga – Perusahaan Sosial
PT Biru Ruang Nuswantara (BIRU), perusahaan sosial Grup yang yang didirikan di 2023 fokus pada pendidikan vokasional untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil.
Dalam jangka waktu singkat, BIRU telah menjangkau lebih dari 2.800 pelajar di Indonesia dan bekerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di Indonesia dan Australia.
Bahkan 1 dari 3 lulusan BIRU berhasil mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program, dan kenaikan gaji rata-rata sebesar 64%
Pilar Keempat – Teknologi dan R&D
PT Bukit Teknologi Digital (BTech), lini teknologi dan R&D Grup yang juga didirikan di 2023, fokus pada solusi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.
BTech aktif berkolaborasi dengan universitas terkemuka di Indonesia dan Australia untuk mengembangkan riset dalam machine learning dan teknologi canggih.
C. Kinerja Keuangan Delta Dunia Group Periode Semester I 2024
Pada periode Semester I – 2024, Delta Dunia Group mengumumkan hasil keuangan yang stabil, yang mencerminkan ketangguhan dan keunggulan operasional Grup dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem dan pelemahan nilai tukar mata uang.
Secara ringkas hasil keuangan selama periode tersebut adalah sebagai berikut:
Pendapatan untuk semester I – 2024 tetap stabil sebesar USD 855 juta YoY.
Namun, EBITDA turun 9% YoY menjadi USD160 juta, didorong oleh volume yang lebih rendah karena cuaca ekstrem serta persiapan ramp-up.
Grup melaporkan kerugian bersih sebesar USD 27 juta pada semester I – 2024, bergeser dari laba bersih sebesar USD 5 juta pada semester I – 2023. Penurunan
ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar USD 12 juta akibat fluktuasi nilai tukar mata uang yang merugikan dari IDR dan AUD terhadap USD.
Kerugian selisih kurs membaik pada Q2 2024, menurun dari USD 11,5 juta pada Q1 2024 menjadi USD 0,7 juta pada Q2 2024.
Jika kerugian selisih kurs dinormalisasi, bersama dengan dampak dari Secured
Overnight Financing Rate (SOFR) dan biaya persetujuan satu kali (one-off consent cost), maka kerugian bersih Grup sebesar USD 1 juta, mendekati break even, yang menunjukkan ketahanan bisnis Grup.
Ekspansi operasional mendorong sebagian besar pertumbuhan belanja modal Grup pada semester I – 2024, yang meningkat 78% YoY menjadi USD79 juta.
Pengeluaran ini mendukung kegiatan ramp-up di sejumlah site yang ada di Indonesia.
Arus kas operasional meningkat 15% YoY, mencapai sekitar USD164 juta, didorong oleh peningkatan yang signifikan dalam efisiensi pengelolaan modal kerja.
Arus kas bebas menurun karena investasi yang signifikan pada aset-aset seperti Sun Energy dan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) yang baru saja dirampungkan. Jika dinormalisasi dengan akuisisi ACG, arus kas bebas akan menjadi USD68 juta dibandingkan dengan negatif USD47 juta.
Grup juga mencatatkan rasio utang bersih terhadap EBITDA yang stabil membaik, sebesar 1,90x per 30 Juni 2024, yang mencerminkan manajemen leverage yang cermat dan memosisikan Grup untuk pertumbuhan masa depan.
Kinerja produksi per Oktober 2024:
Overburden removal sebesar 467,1 MBCM, turun sebesar 11% YoY yang diakibatkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang terus berlanjut di Indonesia dan
Pilar Keempat – Teknologi dan R&D
PT Bukit Teknologi Digital (BTech), lini teknologi dan R&D Grup yang juga didirikan di 2023, fokus pada solusi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.
BTech aktif berkolaborasi dengan universitas terkemuka di Indonesia dan Australia untuk mengembangkan riset dalam machine learning dan teknologi canggih.
C. Kinerja Keuangan Delta Dunia Group Periode Semester I 2024
Pada periode Semester I – 2024, Delta Dunia Group mengumumkan hasil keuangan yang stabil, yang mencerminkan ketangguhan dan keunggulan operasional Grup dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem dan pelemahan nilai tukar mata uang.
Secara ringkas hasil keuangan selama periode tersebut adalah sebagai berikut:
Pendapatan untuk semester I – 2024 tetap stabil sebesar USD 855 juta YoY.
Namun, EBITDA turun 9% YoY menjadi USD160 juta, didorong oleh volume yang lebih rendah karena cuaca ekstrem serta persiapan ramp-up.
Grup melaporkan kerugian bersih sebesar USD 27 juta pada semester I – 2024, bergeser dari laba bersih sebesar USD 5 juta pada semester I – 2023. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar USD 12 juta akibat fluktuasi nilai tukar mata uang yang merugikan dari IDR dan AUD terhadap USD.
Kerugian selisih kurs membaik pada Q2 2024, menurun dari USD 11,5 juta pada
Q1 2024 menjadi USD 0,7 juta pada Q2 2024.
Jika kerugian selisih kurs dinormalisasi, bersama dengan dampak dari Secured
Overnight Financing Rate (SOFR) dan biaya persetujuan satu kali (one-off consent cost), maka kerugian bersih Grup sebesar USD 1 juta, mendekati break even, yang menunjukkan ketahanan bisnis Grup.
Ekspansi operasional mendorong sebagian besar pertumbuhan belanja modal Grup pada semester I – 2024, yang meningkat 78% YoY menjadi USD79 juta.
Pengeluaran ini mendukung kegiatan ramp-up di sejumlah site yang ada di Indonesia.
Arus kas operasional meningkat 15% YoY, mencapai sekitar USD164 juta, didorong oleh peningkatan yang signifikan dalam efisiensi pengelolaan modal kerja.
Arus kas bebas menurun karena investasi yang signifikan pada aset-aset seperti Sun Energy dan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) yang baru saja dirampungkan. Jika dinormalisasi dengan akuisisi ACG, arus kas bebas akan menjadi USD68 juta dibandingkan dengan negatif USD47 juta.
Grup juga mencatatkan rasio utang bersih terhadap EBITDA yang stabil membaik, sebesar 1,90x per 30 Juni 2024, yang mencerminkan manajemen leverage yang cermat dan memosisikan Grup untuk pertumbuhan masa depan.
Kinerja produksi per Oktober 2024:
Overburden removal sebesar 467,1 MBCM, turun sebesar 11% YoY yang diakibatkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang terus berlanjut di Indonesia dan Australia. Namun, berkat pemulihan setelah hujan yang lebih baik, Grup tetap berhasil menjaga produksi batu bara.
Produksi batu bara mencapai 73,4 juta ton, naik 4% YoY. Jika dibandingkan dengan data bulan Oktober tahun lalu saja, produksi naik 8% YoY.
Ke depannya efek dari La Niña kemungkinan akan berlanjut hingga Maret 2025, yang dapat berdampak pada produksi. Namun, Grup tetap berkomitmen memenuhi target produksi 2024 dengan fokus pada keunggulan operasional.
Melalui strategi pembiayaan yang cermat, Grup berhasil mengelola profil jatuh tempo utang secara signifikan:
Sebelumnya, utang terkonsentrasi besar pada tahun 2026, yang mencapai 61% dari total jatuh tempo. Namun, dengan refinancing yang cermat, Grup berhasil mengelola jatuh tempo hingga 2029 dan mendistribusikan jadwal pembayaran secara lebih merata. Hasilnya, tidak ada lagi konsentrasi besar pada tahun tertentu, dan Grup memiliki jadwal pembayaran yang lebih bijaksana dan terkendali.
Ini mencerminkan komitmen Grup untuk menjaga keberlanjutan keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis yang stabil di masa mendatang.
D. Komitmen terhadap Aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG)
Delta Dunia Group memiliki komitmen kuat terhadap ESG dan mendukung inisiatif pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2050 melalui berbagai strategi dan inisiatif untuk mendorong diversifikasi dan dekarbonisasi dalam operasionalnya.Beberapa kemajuan signifikan yang dicapai dalam inisiatif ESG Perseroan, diantaranya:
LINGKUNGAN
Grup berhasil mencatatkan penurunan intensitas emisi sebesar 1% untuk Scope 1 dan 2 di seluruh operasional di Indonesia di 2023 dibandingkan tahun 2022. Hal ini tercapai meskipun ada peningkatan produksi hingga 12,6%. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas inisiatif Grup dalam mengurangi emisi melalui pengelolaan bahan bakar yang lebih baik.
Hingga Semester 1 2024, kontribusi pendapatan dari batu bara non-termal telah mencapai 25%, meningkat dari 0% di 2021. Perseroan menargetkan untuk mengurangi total pendapatan dari batubara termal hingga di bawah 50% pada 2028.
Selain itu, Grup telah menyelesaikan riset baseline emisi karbon untuk Scope 1, 2, dan 3 di seluruh operasional, baik di Indonesia maupun Australia.
Delta Dunia Group berhasi mencapai peningkatan signfikan Sustainalytics ESG Risk Rating dari 42,4 (severe risk) pada tahun 2022 menjadi 34,7 (high risk) pada tahun 2024.
Selain itu, Laporan Keberlanjutan 2023 telah diverifikasi secara independen sementara Pembaruan Materiality Assessment dan Penilaian Risiko Iklim serta Pembaruan Kode Etik Perusahaan sedang berlangsung.
KESELAMATAN & SOSIAL
Delta Dunia Group berhasil menurunkan LTIFR (Lost Time Injury Frequency Rate)
sebesar 25% di 2022 ke 2023. Grup juga mencatatkan penurunan LTIFR sebesar 6,25% di seluruh operasional Grup di Indonesia, bukti nyata komitmen Grup untuk memastikan lingkungan kerja yang lebih aman.
Dalam hal pemberdayaan perempuan, program unggulan Wifepreneur Grup telah melibatkan lebih dari 77 perempuan, mendorong mereka untuk menjadi penggerak ekonomi keluarga.
Melalui BIRU, lebih dari 2.800 pelajar telah menerima pelatihan vokasi. Dari jumlah tersebut, 1 dari 3 lulusan berhasil mendapatkan pekerjaan, dengan rata-rata kenaikan gaji hingga 64%.
Grup juga bangga menyampaikan bahwa 42% dari manajemen Grup saat ini adalah perempuan, memperkuat representasi wanita dalam kepemimpinan perusahaan.
Sebanyak 20% dari level manajer ke atas telah berpartisipasi dalam Delta Explorer, program pendidikan yang bekerja sama dengan universitas kelas dunia untuk mencetak pemimpin masa depan.
TATA KELOLA:
Skor Risiko Sustainalytics Grup pada tahun 2023 mencapai 34,7, mengalami penurunan dari 42,4 (severe risk) di 2022, menempatkan Grup di peringkat 10 besar untuk manajemen risiko ESG di sub-industri batu bara.
Laporan Keberlanjutan 2024 Grup juga telah diverifikasi secara independen, memastikan akuntabilitas dan transparansi atas komitmen ESG Perseroan.
Pembaruan Materiality Assessment dan Penilaian Risiko Iklim sedang berjalan untuk memastikan kesesuaian strategi Grup dengan tantangan keberlanjutan global.
Delta Dunia Group juga melakukan pembaruan Kode Etik Perusahaan, untuk memastikan tata kelola yang sesuai dengan standar terbaik dan tetap relevan.
(Dhii)