Jakarta,ebcmedia-Tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia. Tahun 2023 ini, merupakan peringatan ke-76 Hari Koperasi Indonesia.
Dalam menyemarakkan Hari Koperasi Indonesia, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menyelenggarakan rangkaian acara. Acara pertama, peringatan puncak Hari Koperasi Indonesia di Jakarta.
Acara kedua, Dekopin memilih Jayapura sebagai tempat penyelenggaraan
menyelenggarakan rangkaian acara Pagelaran Budaya Nusantara sebagai simbol kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 25-30 Juli mendatang.
Pelaksanaan acara di dua tempat tersebut untuk mendorong pemerataan pertumbuhan dan pengembangan koperasi di timur Indonesia.
Ketua Dekopin, Sri Untari menyatakan, rangkaian puncak Hari Koperasi Indonesia dilakukan dengan melakukan ziarah ke Makam Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi dan menyelenggarakan seminar nasional yang dihadiri oleh setiap perwakilan Indonesia.
“Kegiatan hari ini merupakan rangkaian puncak Hari Koperasi Indonesia, di mana kita membuat kegiatan full-nya 2 hari ini, yaitu kita kemarin pagi ziarah ke Makam Bung Hatta, siangnya kita Seminar Nasional, dan hari ini puncak peringatan Hari Koperasi, dan nanti sore kita ada pembukaan pameran di Spark,” kata Sri Untari, Rabu (12/7/2023).
Sementara itu, tema yang diangkat dalam peringatan Hari Koperasi Indonesia selalu berbeda-beda setiap tahunnya. Dalam Hari Koperasi Indonesia tahun ini tema yang diangkat yaitu ‘Pemajuan Koperasi Kunci Kesejahteraan Mayarakat’ dengan Tagline ‘Bangga Berkoperasi, Indonesia Maju’ dalam rangka mendukung program Revolusi Mental pemerintah yang bertujuan mengembalikan orientasi pembangunan ekonomi yang mengedepankan rakyat.
Dalam rangkaian acara puncak yang diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat tersebut, hadir beberapa pejabat yang ikut memeriahkan peringatan ke-76 Hari Koperasi Indonesia. Di antaranya Wakil MPR RI 2019-2024 Fadel Muhammad, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Dekopin Sri Untari, Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Sri Edi Swasono, dan para penggerak koperasi se-Indonesia.
Sri Untari berharap peringatan ke-76 Hari Koperasi Indonesia ini dapat mendorong semangat berkoperasi sebagai sokoguru perekonomian sekaligus membantu Indonesia untuk bangkit dalam upaya membangun perekonomian.
“Peringatan ke-76 Koperasi Indonesia harapan kita bersatu bersama-sama di Jakarta ini untuk menggaungkan semangat berkoperasi yang memang dari waktu ke waktu perlu terus digaungkan. Karena koperasi amanat dari UUD 45 sebagai sokoguru ekonomi nasional. Kita berharap dengan ketemunya kita bersama-sama gotong-royong secara mandiri ini, kita bisa menyatukan tekad ikut membantu Indonesia bangkit dalam upaya untuk membangun ekonomi melalui gerakan koperasi,” pungkas Sri Untari.
Sejarah Singkat Hari Koperasi Indonesia
Koperasi pada awalnya berangkat dari tahun 1886 saat Pamong Praja Patih R. Aria Wiria Atmaja mendirikan sebuah bank untuk para pegawai negeri (priyayi) di Purworejo. Bank tersebut didirikan untuk menolong para pegawai yang terjerat pinjaman dengan bunga tinggi. Lalu seorang asisten residen Belanda De Wolf Van Westerrode menganjurkan mengubah nama bank tersebut menjadi koperasi.
Pada tahun 1908, Raden Soetomo mendirikan perkumpulan Budi Utomo untuk memanfaatkan sektor perkoperasian untuk menyejahterakan rakyat miskin dengan mendorong industri kecil dan kerajinan.
Namun pada tahun 1933 koperasi di Indonesia sempat terhenti, dan pada tahun 1942 saat menduduki Indonesia, Jepang kembali mengaktifkan koperasi. Namun fungsi koperasi berubah karena Jepang menjadikan koperasi sebagai alat untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Pada 12 Juli 1947, Pemerintah Indonesia mengadakan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat untuk menetapkan beberapa keputusan penting, yaitu mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI), menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi, termasuk penetapan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi.
Pada tahun 2023 untuk pertama kalinya Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) menyandang nama sebagai Hari Koperasi Indonesia (HKI) (Dian)
