Penuhi Kebutuhan Dunia Industri, Kemenperin Cetak Tenaga Kerja Kompeten

oleh -2624 Dilihat
oleh
banner 468x60

Surabaya, ebcmedia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh fokus pada ketersediaan tenaga kerja yang produktif, kompeten, dan berdaya saing untuk mendukung aktivitas ekspansi dan investasi baru di industri manufaktur nasional.

Apalagi, saat ini sektor industri banyak membutuhkan sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil dalam bidang digitalisasi dalam rangka bertransformasi menuju industri 4.0.

“Kita harus siap untuk beradaptasi dengan paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri nasional seperti upaya pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi dalam Making Indonesia 4.0 serta peningkatan SDM industri nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Surabaya, Kamis (27/7/2023).

Kemenperin memproyeksi, rata-rata penambahan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 600-700 ribu orang per tahun. “Melalui unit pendidikan vokasi dan lembaga pelatihan yang kami miliki, kami menargetkan untuk memenuhi hingga 30% dari total kebutuhan SDM industri tersebut,” ujarnya dalam siaran persnya.

Sejalan target tersebut, dalam upaya membangun SDM industri yang unggul hingga kancah global, BPSDMI telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan vokasi, baik bagi angkatan kerja maupun calon angkatan kerja nasional.

“Diperlukan upaya terkoordinasi untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri melalui penyiapan tenaga kerja industri yang kompeten, yaitu pembangunan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dapat menjembatani kebutuhan industri dengan kompetensi yang dihasilkan,” ungkap Masrokhan.

Upaya koordinasi itu diwujudkan dalam penyelenggaraan Rakornas BPSDMI pada tahun ini yang mengangkat tema “SDM Industri 4.0: Kompeten dan Berdaya Saing Global”.

Kegiatan Rakornas ini mempertemukan seluruh satuan kerja di bawah naungan BPSDMI (Balai Diklat Industri, SMK, Politeknik, dan Akademi Komunitas), stakeholder dan mitra industri, Pemerintah Daerah Jawa Timur, serta mitra SMK di Jawa Timur. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.