Jakarta, ebcmedia – Direktur Utama Pt Inclusive Finance group (Danacita) Alfonsus Wibowo akhirnya buka suara ihwal solusi pendanaan pembayaran uang kuliah tunggal di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir.
Selain menolak disebut sebagai pinjaman online, Alfonsus menegaskan seluruh pembiayaan yang disalurkan murni diberikan untuk biaya kuliah dengan mentransfer langsung pembiayaan yang diajukan ke rekening lembaga pendidikan.
Alfonsus menambahkan, danacita bukanlah perusahaan pinjaman online (pinjol) melainkan penyelenggara layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI) yang telah memperoleh izin dari OJK per tanggal 2 Agustus 2021 serta memiliki bisnis utama memberikan layanan pembiayaan pendidikan.
“izinkan kami untuk menyampaikan bahwa rasanya kurang tepat kalau danacita disebut sebagai atau dikategorikan sebagai pinjol, karena semua teman-teman di sini tau juga bahwa pinjol stigmanya sangat negatif terkait dengan kegiatan pinjam meminjam yang lekat dengan kegiatan yang ilegal. Kemudian tidak beretika dan banyak sekali stigma stigma negatif,” terang Alfonsus Wibowo, Sabtu (3/2/2024).
“Sedangkan di sini kami akan menjelaskan bahwa kami sudah terdaftar dan mendapatkan izin semenjak 2021 sebagai salah satu ada istilah yang kita pakai yakni peer to peer lending, atau secara resmi yang digunakan adalah layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi,” lanjutnya.
Dalam melakukan penagihan, urainya, danacita memastikan pihaknya selalu mengedepankan etika penagihan yang dilakukan dengan baik dan benar lantaran staf staf penagihan danacita telah melalui pelatihan dan mendapatkan sertifikasi dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). (Oby)
