Jakarta, ebcmedia – Kopi telah menjadi minuman favorit bagi banyak orang. Tak hanya untuk menikmati rasa pahitnya, tetapi juga karena berbagai manfaat yang ditawarkannya. Mulai dari meningkatkan kewaspadaan hingga mendukung kesehatan jantung.
Namun, menurut dr Dion Haryadi PN1 CHC AIFO-K, seorang dokter umum sekaligus certified nutrition & health coach, minum kopi tetap harus sesuai dosis agar manfaatnya optimal dan terhindar dari efek samping.
“Kalau kamu minum dalam dosis yang tepat, kamu akan mendapatkan manfaatnya. Kalau tidak, bisa-bisa malah buntung,” ujar dr Dion, dikutip dari Instagram @dionharyadi.
Jadi, berapa banyak kopi yang aman dikonsumsi? Menurut dr Dion, dosis kafein yang dianggap aman untuk orang dewasa sehat berkisar hingga 400 mg per hari.
“Ini kurang lebih setara dengan lima shot espresso, atau sekitar 14 gram kopi instan,” jelasnya.
Dalam satu shot espresso, umumnya terdapat 77 mg kafein. Sementara satu porsi (2 gram) kopi instan mengandung sekitar 57 mg kafein. Namun, dr Dion mengingatkan bahwa kebutuhan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada toleransi tubuh masing-masing.
Melansir laporan examine.com, kafein tidak hanya terdapat dalam kopi, tetapi juga dalam teh, kakao, guarana, yerba mate, soda, dan minuman berenergi.
Pada tahun 2016, konsumsi kopi di seluruh dunia mencapai 7 juta ton, dan tren minuman berenergi terus meningkat. Meski demikian, kandungan kafein dalam kopi atau teh dapat bervariasi tergantung pada jenis biji kopi, metode penyeduhan, hingga cara penyimpanan.
Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) dan Health Canada menyimpulkan bahwa bagi orang dewasa sehat, asupan hingga 400 mg kafein per hari tergolong aman. Namun, wanita hamil atau menyusui disarankan untuk membatasi konsumsi kafein hingga 200 mg per hari. Hal ini untuk mengurangi risiko seperti mual, keguguran, atau masalah lainnya.
Kafein dapat memberikan berbagai efek positif seperti peningkatan konsentrasi dan kewaspadaan. Namun, konsumsinya tetap harus diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping seperti insomnia, sakit kepala, tekanan darah tinggi, atau kegelisahan berlebihan.
Beberapa orang mungkin tahan dengan beberapa cangkir kopi, tetapi ada juga yang merasakan efek negatif dari satu cangkir saja.
Menurut EFSA, mengonsumsi hingga 200 mg kafein dalam satu waktu sebelum berolahraga intens masih tergolong aman. Namun, konsumsi 100 mg kafein mendekati waktu tidur dapat memengaruhi kualitas tidur.
Waktu paruh kafein adalah sekitar lima jam. Jadi, jika Anda minum kopi sore hari, kafein mungkin masih ada dalam darah Anda hingga 10 jam kemudian.
Asupan kafein pada anak-anak dan remaja perlu diwaspadai. EFSA menyatakan bahwa dosis aman untuk populasi ini adalah sekitar 2,5 hingga 3 mg per kilogram berat badan per hari. EFSA juga menambahkan bahwa beberapa lembaga kesehatan telah menyarankan pembatasan konsumsi kafein, terutama dalam minuman berenergi.
Konsumsi kafein yang berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah dan berisiko pada kesehatan jantung. Oleh karena itu, disarankan untuk memantau asupan kafein, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Bagi para pecinta kopi, EFSA menyarankan untuk tidak melebihi dosis 400 mg kafein per hari agar tetap mendapatkan manfaat tanpa efek negatif. Konsumsi sesekali dalam dosis tinggi mungkin tidak berbahaya, tetapi semakin sering, risikonya semakin besar.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kafein, ada baiknya mengurangi frekuensi konsumsi berlebih agar tubuh tetap merespons kafein dengan optimal.
Dengan kata lain, minum kopi memang dapat memberikan banyak manfaat jika dilakukan dengan dosis yang tepat.
Manfaat kopi ada, tapi pastikan dosisnya tepat agar tidak berbalik menjadi efek negatif. Jadi, nikmati kopi dengan bijak, dan rasakan manfaatnya tanpa khawatir efek samping!
(Red)