Malang, ebcmedia – Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi tak bisa dipungkiri, utamanya digitalisasi.
Saat ini, pemerintah pusat sedang melakukan upaya mengembangkan potensi masyarakat ke arah digital.
Sebab, pada tahun 2030 mendatang, dibutuhkan sebanyak 47 juta talenta digital.
CEO Ngalup Collaborative Network, Andina Paramitha mengatakan, selain kebutuhan talenta digital sebagai tantangan, Indonesia juga perlu menilik potensi digital yang dimiliki saat ini.
“Saat ini, Indonesia menjadi rumah bagi 2.229 startup atau terbanyak kelima di dunia. Bahkan, juga memiliki satu startup decacorn dan delapan startup unicorn.” Kata Andina disela pelatihan start up.
Menjemput peluang tersebut, pihaknya yang bertindak sebagai program accelerator membuat berbagai kegiatan.
“Kami berkolaborasi dengan beberapa stakeholder maupun Venture Capital untuk mengembangkan potensi dan talenta digital,”
“Termasuk peningkatan SDM Start Up baik dengan dunia Perbank-kan, Perguruan Tinggi maupun dengan Kalangan Pomdok Pesantren yang ada di wilayah Malang Raya ,” kata Andina Paramitha.
Salah satunya pelatihan dan inkubasi pembuatan website terhadap para santri di pondok pesantren dan yayasan.
Moklet Youth Digitalent (MYD), yang merupakan program pengembangan dan pendampingan siswa kelas XII agar lebih siap dalam menghadapi karir profesional dalam menghadapi dunia industri.
“Ke depan, kami akan terus memberikan program untuk terus mengembangkan potensi dan talenta digital,” ujarnya.
Diharapkan, program ini bisa memberikan manfaat dan efek domino, baik bagi masyarakat, komunitas maupun pemerintah.
“Kami juga membuka kesempatan luas untuk berkolaborasi,’ tandas dia.*** Ris