Jakarta, ebcmedia – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menjelaskan , cuaca panas ekstrem yang terjadi belakangan ini, disebabkan posisi matahari bergerak ke arah bumi bagian utara, sekitar 19 derajat lintang utara yang mengindikasikan wilayah indonesia bagian selatan mulai memasuki musim kemarau.
Staf Prakirawan Cuaca BMKG, Maria Klaudiana mengatakan tutupa awan di indonesia mulai berkurang sehingga radiasi matahari diterima lebih optimal, kondisi ini membuat suhu dipermukaan bumi lebih panas, diperkirakan, cuaca panas ekstrem ini akan terjadi hingga akhir oktober mendatang.
“Sebagian besar wilayah indonesia akan memasuki awal musim kemarau dimana tingkat tutupan awan cukup rendah yang mengoptimalkan radiasi ultraviolet hingga ke permukaan bumi,” ujarnya, Senin (24/04/2023).
Karena itu Dia menghimbau agar masyarakat dapat menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang panas terik pada siang hari.
“Ini tentunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri keluarga serta lingkungan dengan mengkonsumsi air mineral yang cukup, diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir priode musim kemarau yaitu di bukan oktober;” katanya.
BMKG juga meminta masyarakat agar tidak yang beraktivitas diluar rumah pada 10 pagi hingga pukul satu siang, untuk menghindari paparan sinar Ultra Violet (UV).
“Masyarakat diminta banyak minum air mineral untuk hindari dehidrasi, serta menggunakan tabir surya agar tidak terpapar sinar uv,” ucapnya . *** Oby/sr