Jakarta, ebcmedia – Kementerian Perindustrian bertekad terus meningkatkan kinerja industri manufaktur di berbagai sektor, terutama dalam mendorong percepatan transformasi digital.
Paradigma industri 4.0 telah menyebar cepat ke seluruh dunia dengan menawarkan platform fleksibel untuk melakukan bisnis dan manufaktur yang tidak hanya terkonsentrasi di satu wilayah saja, tetapi harus terhubung antar wilayah yang tidak hanya berfokus pada lingkup nasional, melainkan juga internasional.
“Penggunaan teknologi industri 4.0 inilah yang memberikan pengaruh digital di pasar tenaga kerja dan berdampak terhadap industri manufaktur,” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Masrokhan menegaskan, pihaknya telah menjalankan berbagai program strategis pengembangan SDM yang unggul dan kompeten sesuai kebutuhan dunia industri.
“Selain itu berupaya menciptakan SDM industri yang berdaya saing global melalui kerja sama dengan berbagai pihak,” tukasnya dalam siaran persnya.
Adapun program pembangunan SDM industri yang telah dilaksanakan BPSDMI Kemenperin, di antaranya adalah pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri serta pembangunan SDM yang memiliki kompetensi industri 4.0.
“Contohnya dalam upaya mencetak SDM kompeten di sektor industri furnitur dan pengolahan kayu, kami punya unit pendidikan vokasi Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kendal,” tutur Masrokhan.
Beberapa waktu lalu, BPSDMI Kemenperin menggelar Rapat Kerja dan Peningkatan SDM Polifurneka di Batam. Pada kesempatan ini, Polifurneka menjajaki kerja sama dengan Politeknik Negeri Batam dalam penguatan kemitraan antar kampus, pengembangan Project Based Learning (PBL), dan pembentukan Career Development Centre (CDC).
“Melalui unit Teaching Factory yang tersedia, Polifurneka akan berkolaborasi dan bersinergi dengan pelaku industri untuk menciptakan produk yang memiliki inovasi tinggi,” imbuhnya.
Selain PBL, penjajakan kerja sama juga terkait rencana praktik industri mahasiswa Polifurneka di luar negeri yang dapat memberikan pengalaman dan pelatihan berharga dan akan sangat berguna bagi karier mahasiswa di masa depan, sekaligus menjadi modal SDM yang kuat bagi industri furnitur Tanah Air.
Direktur Politeknik Batam Uuf Brajawidagda menyampaikan bahwa kemitraan antar kampus seperti yang sedang dirintis antara Polifurneka Kendal dan Politeknik Negeri Batam merupakan kolaborasi yang akan memperkuat kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus juga mendorong terciptanya kolaborasi dalam menyiapkan SDM siap kerja dalam lingkup nasional maupun internasional.
“Kami menyambut baik rintisan kerja sama ini, dan akan menentukan langkah-langkah konkret kolaborasi dua kampus ini,” terang Uuf yang juga menjabat Direktur Penyelarasan dan Kemitraan Dunia Usaha Dunia Industri, Kemendikbudristek. (Gio)