Jakarta,ebcmedia-Indonesia saat ini sedang menghadapi tahun politik. Partai politik saling melobi satu sama lain, mencari suara dan simpati rakyat sebanyak-banyaknya demi mendulang kemenangan di tahun 2024 mendatang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjadi nama yang santer dibicarakan di tengah masyarakat. Bagaimana tidak, kedua nama tersebut merupakan tokoh yang diusungkan oleh PDI Perjuangan dan Gerindra sebagai calon presiden (Capres) yang akan berkontestasi di tahun 2024.
Keduanya dinilai mampu bertarung, terlebih Ganjar dan Prabowo mempunyai latar belakang luar biasa selama di dunia perpolitikan. Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dengan segudang prestasi serta diusung oleh partai besar yang sedang memegang kekuasaan dianggap bisa mendulang suara yang besar. Namun siapa sangka, Prabowo seorang Jenderal yang sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu seakan menyalip kepopuleran Ganjar Pranowo.
Saat ini kemesraan antara Jokowi dan Prabowo memang sudah tidak terbendung lagi. Baliho keduanya yang terpampang di setiap ujung jalan, komunikasi intens sebagai Presiden dan menteri, serta beberapa kali terlihat berbicara empat mata di istana cukup membuat publik dibuat bingung.
Dengan kedekatan tersebut bahkan membuat beberapa relawan Jokowi bermanuver mendukung Ketua Umum Gerindra tersebut. Kedekatan dan keloyalannya kepada Jokowi membuat beberapa relawan berputar arah mendukung Prabowo.
Walaupun dalam beberapa survei Ganjar masih di bawah Prabowo, sudah ada beberapa nama partai politik yang bersedia bergabung dengan PDI Perjuangan untuk mendukung Ganjar secara penuh.
Uniknya perpolitikan di tahun 2023 ini membuat media Indonews.id membuat diskusi antara Pijar (relawan Jokowi yang mendukung Ganjar) dan Projo (relawan Jokowi yang mendukung Prabowo) membahas rasa dilema yang sedang dirasakan oleh relawan Jokowi.
Asri Hadi, selaku penyelenggara sekaligus Pemimpin Redaksi dari Indonews.id menjelaskan, diskusi antarrelawan tersebut diselenggarakan untuk mengetahui latar belakang dari para relawan Jokowi yang terpecah menjadi dua kubu.
“Kami dari indonews.id media online yang setiap mau Pilkada atau Pilpres mengadakan acara seperti ini. Hari ini kami mengadakan diskusi publik tentang relawan Jokowi pilih Ganjar atau Prabowo. Karena kita melihat di media sosial adanya sebagian yang ke Prabowo dan ke Ganjar. Kita harapkan dalam diskusi ini kita dapat mengetahui apa alasan relawan Jokowi ini tetap ke Ganjar, dan apa alasan beberapa relawan berpindah ke Prabowo,” kata Asri Hadi, Senin (17/7/2023).
Jika dapat melakukan kilas balik, keadaan politik Indonesia saat Pilkada DKI ataupun Pilpres 2019 dinilai cukup panas. Masyarakat Indonesia terbelah dua, saling menghujat, kental akan unsur sara. Dengan adanya diskusi ini, Asri Hadi berharap pendukung Prabowo maupun Jokowi akan lebih cair menghadapi kontestasi politik 2024. Terlebih Prabowo yang masuk dalam kabinet Jokowi membuat persahabatan politiknya semakin terasa.
“Kita melihat saat Prabowo jadi Menhan dan mendampingi Pak Jokowi di setiap kegiatan. Kita berharap pendukung Prabowo yang 2019 head to head dengan Jokowi akan lebih cair, karena pemimpinnya punya hubungan cukup baik,” ujar Asri Hadi
“Saya sebagai masyarakat supaya Pilpres ke depan berjalan dengan baik tidak terjadi konflik seperti di tahun 2019 atau Pilkada DKI, dan siapapun yang terpilih itu yang terbaik buat kita,” lanjutnya.
Hingga kini bakal calon presiden yang telah diusung oleh partai-partai politik belum juga secara lugas mengumumkan siapa wakil presiden yang akan mendampingi mereka di tahun 2024.
Bahkan, partai politik masih saling merayu, meracik formula, membentuk kekuatan koalisi dan mencari yang terbaik untuk mempersiapkan calon wakil presiden. (Dian)