Jakarta, ebcmedia – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan penyebaran berita bohong alias hoax terkait pemilu 2024 mengalami peningkatan hingga hampir 10 kali lipat.
“Saya ingin menyampaikan bahwa kita harus bersiap merespon penyebaran hoax terkait pemilu yang belakangan ini meningkat penyebarannya. Kementerian Kominfo mencatat bahwa sepanjang 2022 hanya terdapat 10 hoaks pemilu, namun sepanjang Januari 2023 hingga 26 oktober 2023 terdapat 98 isu hoax pemilu. Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoax dibanding tahun lalu,” ungkap Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers di kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Selain akan memperketat pengawasan, Menkominfo juga mengaku telah mengajukan takedown sebanyak 454 konten kepada pihak meta platform guna memberantas peredaran hoaks tersebut.
“Saat ini kami telah mengajukan takedown 454 konten kepada pihak meta. Kondisi ini tentu harus menjadi kekhawatiran kita bersama bahwa hoax pemilu sebagai salah satu bentuk information disorder tidak hanya menurunkan kualitas demokrasi, tapi juga berpotensi memecah belah persatuan bangsa,” sambungnya.
Budi Arie bahkan menyebut hoaks dan disinformasi soal pemilu paling banyak ditemukan beredar di media sosial facebook.
“Penyebaran hoax dan disinformasi meski beragam dapat ditemukan di beragam dan di berbagai media sosial. Catatan kami menunjukkan penyebaran hoax dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform facebook yang dimiliki oleh meta platform,” pungkasnya. (Oby)