Rumah Produksi Bersama Tingkatkan Nilai Tambah Kerajinan Bambu

oleh -1853 Dilihat
oleh
banner 468x60

Labuan Bajo, ebcmedia – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) mendirikan Rumah Produksi Bersama (RPB) di Kabupaten Manggarai Barat untuk meningkatkan nilai tambah kerajinan bambu.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam acara talkshow bambu dengan tema ‘Potensi Ekonomi Restoratif Berbasis UKM,’ di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/11,2023) mengatakan kehadiran RPB bambu diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.

“Meski bambu mempunyai potensi yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi aneka produk turunan, kita perlu fokus terlebih dahulu pada bambu untuk pengganti kayu. Yaitu, bambu betung sebagai laminasi pengganti kayu keperluan konstruksi,” beber MenKop UKM Teten Masduki.

Selain itu, kata Menteri Teten, Mama-Mama Bambu nantinya akan diajarkan (pelatihan) membuat suvenir dari bambu.

“Du’Anyam sudah memiliki ekosistem untuk membeli produk anyaman dari bambu. Bisa juga dikembangkan dengan membuat mebel atau furnitur,” imbuh Menteri Teten.

Apalagi, kata Menteri Teten, jika pemda membuat pembinaan afirmatif hingga kebijakan restoratif lingkungan, yang mengharuskan semua hotel, resort, dan perkantoran menggunakan bambu.

“Hal itu akan menghidupkan ekonomi masyarakat di NTT, karena kebutuhan bambu akan meningkat. Bagi NTT ini menjadi bentuk konsep ekonomi restoratif, seiring potensi bambu di wilayah ini yang luar biasa,” terang Menkop UKM.

Selain bambu, Menkop UKM juga mendorong rumput laut di NTT bisa dikembangkan menjadi produk unggulan daerah.

“Harus ada sekolah vokasi karena rumput laut ini ada sekitar 500 turunan produknya, seperti tepung, makanan farmasi, pengganti plastik, pupuk, dan lainnya,” urai Menteri Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo optimistis pertumbuhan usaha bambu akan terus berkembang di NTT, khususnya Manggarai Barat karena merupakan potensi unggulan lokal.

“Sebab, dalam sejarahnya masyarakat Manggarai itu dekat sekali dengan bambu. Jadi, hakekat hidup orang Manggarai itu tidak pernah jauh dari bambu. Sehingga, bagi orang Manggarai, bambu adalah bagian dari orang Manggarai itu sendiri,” terang Fransiskus.

Terlebih lagi, ucap Fransiskus, di Labuan Bajo sudah dibangun Rumah Produksi Bersama khusus bambu.

“Ini mendorong pemda untuk membangun destinasi prioritas berkelanjutan,” ujar Sekda Manggarai Barat.

Ia menjelaskan ada kebijakan Bupati terkait perluasan dan produksi bambu di Manggarai Barat.

“Di hulu, ada Peraturan Bupati (Perbup) untuk pinjaman pendanaan bambu. Ini menjadi pilihan program yang dapat dilakukan desa untuk meningkatkan penyediaan bambu,” pungkas Fransiskus. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.