Langkat,ebcmedia-Keberadaan 51 pengungsi Rohingya di Aula Serba Guna Desa Kwala Langkat mendapat penolakan dari warga setempat. Unsur Forkopimda dan UNHCR memutuskan merelokasi para pengungsi ke daerah pantai.
Ratusan warga Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, berduyun-duyun mendatangi Aula Serba Guna Desa Langkat, Rabu malam (22/5/2024). Warga yang didominasi emak-emak ini menyampaikan sikap penolakan terhadap ke-51 pengungsi Rohingya yang ditempatkan petugas di aula serba guna tersebut.
Warga mengungkapkan, keberadaan para pengungsi Rohingya kerap melakukan perbuatan tidak menyenangkan, meski sudah dibantu oleh warga.
Aksi Penolakan warga mendapat perhatian dari beberapa unsur Forkopimda yang datang ke lokasi. Setelah dilakukan musyawarah, akhirnya sejumlah pihak termasuk UNHCR memutuskan merelokasi para pengungsi ke daerah pantai dengan pengawalan ketat petugas keamanan setempat.
Sejak kedatangan 51 pengungsi Rohingya, terdiri dari 41 pria dewasa, tiga wanita dewasa, empat anak perempuan, dan dua anak laki-laki, ke Desa Kwala Langkat, pada Rabu siang (22/5/2024), sekira pukul 10.00 WIB, sudah mendapat tentangan dari warga.
Para pengungsi Rohingya datang ke Desa Kwala Langka dengan menaiki satu unit kapal kayu bermotor. Mereka kemudian diturunkan di pinggir Pantai Desa Kwala Langkat, lalu berjalan kaki menuju pemukiman warga.
Untuk melakukan pendataan dan dilaporkan pihak terkait, unsur Forkopimda dan UNHCR untuk sementara waktu menempatkan para pengungsi di Aula Serba Guna Desa Kwala Langkat. Para pengungsi juga diberikan logistik berupa makanan dan minuman.
Namun, sejak kedatangan ke-51 pengungsi Rohingya, sudah mendapat penolakan dari warga setempat. Puncaknya, warga melakukan aksi protes, dan para pengungsi direlokasi ke pinggir Pantai Desa Kwala Langkat. (FB)