Keinginannya menjadi Abdi Negara pun mendapat dukungan penuh baik dari keluarga maupun pihak pesantren.
Namun sayang, impian Navisa yang menguasai dua bahasa asing Inggris dan Arab ini belum terwujud, dirinya sudah mencoba mendaftar di Akademi Militer (Akmil) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU), belum juga berhasil.
“Pernah ikut pendidikan Bimbel Patriot Muda TNI di Bandung, Polisi dan sekolah kedinasan selama 6 bulan”, ujar Navisa
Impian menjadi Abdi Negara bagi Navisa belum lah habis, meski berkali-kali gagal daftar di Akmil TNI, namun tak menyurutkan dirinya untuk terus mencoba.Semangat pantang menyerah yang begitu tinggi membuat Navisa kini mendaftarkan diri menjadi seorang Calon Taruna Politeknik Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM.
Pihak keluarga juga mempertanyakan kegagalan putrinya tembus bersekolah di Akademi TNI, apakah karena lulusan pesantren? Kurang dalam nilai ? atau hal lain.
“Izasah pesantren dipersulit untuk melakukan tes Akmil TNI,Polisi dan Sekolah Kedinasan, apa mungkin dilihat raportnya tulisan Arab kurang paham,sebelumnya tes awal lolos, namun setelah tes melalui perkenalan via video Profeling menyebutkan nama dan identitas saat pengumumannya dinyatakan tidak lulus”, ungkap Mamik, Ayah Navisa.
Pihak keluarga hanya bisa berdoa semoga cita-cita anaknya yang begitu sangat mulia untuk mengabdi kepada Negara segera terwujud.(RK).