Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati mengatakan melalui program-program ini, kami mendorong para murid pendidikan vokasi untuk lebih kreatif dalam
melahirkan berbagai inovasi terbaru. Harapannya, ide tersebut dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada dan menciptakannya sebagai sebuah bisnis yang berkelanjutan.
Tidak hanya mendorong pengembangan kewirausahaan mahasiswa vokasi, melalui program Dana Padanan, Ditjen Pendidikan Vokasi juga mendukung kewirausahaan dengan mengembangkan inovasi-inovasi tepat guna untuk mendukung para pengembangan kewirausahaan, termasuk Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) Perlu Strategi Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia Kreatif) Jakarta.
Tipri Rose Kartika dalam acara yang sama mengatakan, kewirausahaan mahasiswa tidak hanya didorong dengan bagaimana mahasiswa dapat menciptakan sebuah produk. Akan tetapi juga diarahkan pada bagaimana membangun branding yang sesuai agar usaha yang didirikan oleh para mahasiswa dapat bertahan.
Branding diperlukan tidak hanya untuk mengembangkan bisnis,akan tetapi juga menciptakan sebuah perspektif khusus terhadap produk atau jasa yang diberikan.
“Melalui strategi branding yang sesuai, konsumen dapat mengetahui keunikan tersendiri dari sebuah produk atau jasa yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Hal ini termasuk dalam menetapkan
sebuah keunikan untuk meningkatkan ketertarikan konsumen hingga akan menciptakan trust dan menjadi konsumen yang loyal,” ucap Dr. Tipri Rose Kartika.
Talkshow ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta pendidikan vokasi untuk dapat menjadi wirausaha di kemudian hari. Sejalan dengan pertumbuhan wirausaha pemuda Indonesia yang terus meningkat dalam 10 tahun terakhir.(RK).