Presiden RI Terpilih Prabowo Temui Presiden Erdoğan, Bahas Kerjasama Pertahanan RI-Turki

oleh -156 Dilihat
oleh
banner 468x60

Selain itu, PT. DI juga bangun kolaborasi dalam pengadaan 12 unit drone ANKA dengan TUSAS Turki. Selain itu, telah didirikan juga perusahaan joint venture antara kedua negara yaitu PT. TUSAS (Turkish Aerospace Industries) Indonesia di Bandung.Dalam rencana pengembangan kerja sama industri pertahanan Indonesia-Turki lebih lanjut ke depan, dilakukan juga penjajakan potensi kerja sama pengembangan industri pertahanan, termasuk proyek Kapal Frigate, Pesawat Jet Tempur Generasi ke-5 KAAN, kapal selam, drone Akıncı dan Kızılelma (keluaran perusahaan Turki Baykar), modernisasi Tank Leopard dan AMX, pusat pelatihan simulasi pertempuran, pertukaran pelajar dan peneliti dalam bidang dirgantara, serta energi nuklir.

Industri pertahanan Turki mengalami perkembangan yang pesat baik dalam hal kualitas maupun ukuran. Pada tahun 2023, Turki mengekspor 230 produk pertahanan ke 185 negara. Bagi Turki sendiri, sektor pertahanan merupakan sektor unggulan dimana pengelolaan industri pertahanan diarahkan untuk menjaga dan mengamankan integritas dan kedaulatan wilayah di tengah lingkungan strategis yang sangat dinamis di kawasan.

Pengembangan industri pertahanan Turki diarahkan menuju kemandirian inhan. Setidaknya, 80% inhan Turki merupakan produksi dalam negeri. Secara statistik (2023), omzet sektor industri strategis Turki sekitar 11 milyar USD, investasi research and development sebesar 2,1 milyar USD, dan nilai ekspor tahunan sebesar 5,5 milyar USD. Sementara itu, volume proyek industri strategis Turki sejauh ini mencapai 860 proyek dengan nilai sebesar 83 milyar USD, proyek dalam status kontrak sebesar 62 milyar USD dan sebesar 21 milyar USD dalam status negosiasi.

Pengembangan industri pertahanan Turki diarahkan untuk mencapai otonomi dan mengurangi ketergantungan dari luar negeri baik secara konsep, teknologi, logistik dan produksi komponen. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah Turki membentuk Secretariat of Defense Industries (SSB) tahun 1985 -merupakan institusi sipil namun bertanggung jawab langsung kepada Presiden untuk mengkoordinasikan industri pertahanan dan supply teknologi militer.

Kebijakan didukung oleh penerapan konsep triple helix -pemerintah-industri-universitas- yang berjalan cukup baik dari hulu ke hilir melalui Teknopark di berbagai universitas di Turki, jaringan supply chain lokal, dan start up industri pertahanan. (MKS).

No More Posts Available.

No more pages to load.