Jakarta, ebcmedia – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan akan memperkuat hilirisasi produk fesyen berbasis kulit domba asal Garut dengan membangun Factory Sharing atau Rumah Produksi Bersama di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Saya bersama desainer Poppy Dharsono dan Bupati Garut akan mengembangkan hilirisasi produk kulit asli Garut, agar kualitas produknya jauh lebih baik,” ujar MenKopUKM Teten Masduki pada acara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut Wisata Explore, dalam rangka HUT Garut ke-210, di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Di samping itu, selain Rumah Produksi Bersama, MenKopUKM juga merasa perlu membangun dan meningkatkan kualitas SDM di dalamnya.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak lain, terutama dengan para desainer produk-produk kulit, agar SDM di sini semakin berkembang,” kata Menteri Teten seperti dalam siaran pers Kemeterian Koperasi dan UKM.
Keyakinan Teten akan pengembangan produk kulit asli Garut bukan tanpa alasan. MenKopUKM membandingkan dengan brand ternama asal Italia, Gucci, yang sama-sama sudah berumur 100 tahun. Bahkan, keduanya kala itu sama-sama diawali dengan memproduksi sadel kuda.
“Zaman kolonial, perajin kulit Garut juga sudah membuat sadel kuda. Namun, produk Italia mampu berkembang pesat hingga menjadi brand ternama dan mendunia. Sementara Garut baru sebatas produk jaket kulit. Itu pun masih harus dibenahi,” ucapTeten.
Untuk mendukung hal itu, Teten berharap Garut mengembangkan lebih banyak lagi even-even besar untuk mempromosikan potensi unggulan daerahnya. Ia membandingkan dengan Banyuwangi yang memiliki 160 event dalam setahun sehingga menjadikannya sebagai destinasi terbesar kedua setelah Bali yang dikunjungi wisatawan.
“Harus direncanakan dengan matang agar ada event yang masuk kalender nasional, bahkan dunia. Lihat saja di Jember, mereka punya Jember Fashion Carnaval yang telah menjadi event kalender dunia,” tukasnya.
Terlebih Kabupaten Garut memiliki beberapa potensi wisata dan produk unggulan yang terkenal, seperti wisata alam, komoditas jeruk Garut, dodol Garut, Batik Tulis Garutan, fesyen dan kerajinan kulit Garut, hingga minyak akar wangi. Selain itu, Kabupaten Garut juga memiliki keunggulan di sektor peternakan, yaitu domba Garut.
“Para pelaku UMKM bisa mengembangkan kualitas oleh-oleh khas asal Garut, khususnya dodol dan produk kulit,“ papar Teten.
Contohnya Jepang, urainya, yang mampu mengemas oleh-oleh dari negara itu dengan konsep gift atau kado.
“Mereka tidak sekadar menjual makanan dan kerajinan saja. Lebih dari itu, produk mereka memiliki kemasan yang bagus dan unik. Kita harus mengarahkan Garut seperti itu, karena dari situlah kekuatan UMKM bisa dioptimalkan,” terangnya. (Gio)