Gaza, ebcmedia – Lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang kesehatan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) atau Komite Penyelamatan Medis Darurat mengatakan pihaknya telah terputus dengan tiga relawannya yang memilih menetap di RS Indonesia Gaza sejak Sabtu, 11 November 2023.
Dilansir dari akun instagram @mercindonesia, ketiga relawan itu hilang kontak pada pukul 06.20 WIB hingga saat ini, kabar ketiga relawan itu belum juga diketahui.
“2 hari sudah tidak berkomunikasi dengan relawan kami yang berada di Rumah Sakit Indonesia, di Gaza Palestina. Mari selalu berdoa dan berharap yang terbaik,” ungkap akun @mercindonesia dilansir pada Senin (13/11/2023) pukul 11.47 WIB.
Sebelumnya, pada Sabtu (11/11/2023) lalu, MER-C memposting sebuah informasi melalui kolom komentar bahwa MER-C kembali kehilangan kontak dengan relawannya.
“MER-C kembali hilang kontak dengan relawan MER-C di Gaza, Mohon doanya,” kata akun MER-C
Sebelumnya, Israel telah mengirimkan sebanyak 11 rudal dalam satu hari ke area dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Kamis (9/11/2023) lalu. Serangan rudal itu berakibat pada kerusakan bangunan sebagian rumah sakit.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang tersisa sekaligus tempat pengungsian untuk warga Gaza dari perang Israel-Hamas.
Diketahui, Israel melakukan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober lalu. Israel juga menyatakan perang dengan Hamas. Selama perang banyak sekolah, rumah sakit, masjid, gereja, hingga tempat pengungsian hancur oleh serangan Israel.
Akibat perang itu, dilansir dari AlJazeera, per hari Jumat (10/11/2023) Kementrian Kesehatan di Gaza mengatakan korban tewas di Palestina tembus hingga 11.078 orang. Sejumlah 4.056 orang diantaranya adalah anak-anak dan 3.027 adalah perempuan. Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi. (Dian)