Kemenko Perekonomian Ajak Mahasiswa Berpartisipasi Aktif dalam Presidensi G20 Melalui Youth-20

oleh -1027 Dilihat
oleh
banner 468x60

Medan, ebcmedia – Sebagai bagian dari peran strategisnya dalam Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus berusaha meningkatkan awareness dan antusiasme masyarakat Indonesia untuk turut berkontribusi dan memanfaatkan momentum penting ini, dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi ke berbagai daerah.

Melalui kegiatan sosialisasi, dimana Kota Medan sebagai kota pertama yang dipilih dan menargetkan audiens dari kalangan mahasiswa ini, diharapkan para generasi muda Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan G20 di sepanjang tahun 2022, yang dirangkul melalui Engagement GroupYouth 20 (Y20).

“Kita berharap G20 bukan sekedar ceremony. Kita harus mengambil manfaat khususnya untuk Indonesia. Momentum ini sangat berharga. Terlebih lagi kita ini adalah wakil dari negara berkembang,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan bertajuk “G20 Campus Outreach: Fostering GlobalMinded Indonesians” di Hotel J.W. Marriott Medan, Jumat , 27 Mei 2022.

Sebagai platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, G20 secara kolektif menjadi representasi dari perekonomian dunia dan memiliki posisi sangat strategis dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia. Negara-negara yang tergabung dalam G20 ini menguasai 85% PDB dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan dunia, dan 66% populasi dunia.

Indonesia telah menjadi anggota pertemuan Forum G20 sejak awal terbentuknya yaitu di 1999, dan pada 2008 menjadi kali pertama Presiden Indonesia diundang pada KTT G20 di Amerika Serikat. Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.

Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan tahun ini bertujuan agar dunia dapat keluar dari krisis dengan lebih baik dan lebih tangguh. Hal ini tentunya membutuhkan transformasi cara kerja global, perubahan pola pikir dan model bisnis, pemanfaatan setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru.

No More Posts Available.

No more pages to load.