Jakarta, ebcmedia – Ratusan Pengunjuk rasa dari front kader penyelamat Partai Persatuan Pembangunan ( FKP PPP) menyambangi kantor Pusat PPP di Jalan Diponegoro No.60 Jakarta Pusat, Senen (18/7/2022).
Koordinator Aksi dari FKP PPP Wahyudin mengatakan, kondisi PPP saat ini dan pesan yang ditujukkan kepada Presiden RI agar Suharso Monoarfa bisa mundur juga di sisa periode dari jabatannya saat ini, Kepala Bappenas.
“PPP hari ini sangat terpuruk kondisinya. Tahun 2019 kami hampir tidak lolos Parlementary Treshold (PT) dan survey hari ini PPP hanya 1,7% elektabilitasnya.”
“Kami takut PPP hilang di 2024. Tentunya kami yakin bahwa Bapak Presiden pun tidak ingin PPP tinggal sejarah dan PPP hilang di tangan Suharso Monoarfa,” katanya.
Kemudian Wahyudin dan simpatisan lainnya juga menuntut agar Suharso Monoarfa harus mundur dari Ketua Umum PPP
“Karena selain tidak layak lagi memimpin PPP, beliau juga bahkan tidak mampu memimpin keluarganya, bagaimana dia mampu memimpin bangsa melalui kementeriannya.”
“Dugaan hukum gratifikasinyapun terus bergulir di KPK. Kami tidak mau ini menjadi beban Bapak Presiden,” ujarnya.
Wahyudin merasa kecewa lantaran menganggap bahwa Suharso tega menggadaikan PPP demi kepentingan tertentu dengan mengorbankan kader dan masa depan PPP.***