Penuhi Permintaan Jelang Lebaran, Indonesia Impor 2.000 Ton Gula dari Thailand

oleh -748 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia  – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami peningkatan permintaan pada momentum jelang Lebaran, sementara musim giling tebu baru akan mulai sekitar bulan Mei.

“Karena perintah Bapak Presiden Jokowi harga itu harus wajar di tingkat petani, penggiling, dan konsumen. BUMN sebagai offtaker dari produksi petani dan peternak,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia melakukan importasi Gula Kristal Putih (GKP) sebanyak 2.000 ton dari Thailand dan telah tiba di di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta pada akhir pekan lalu.

“Pengadaan dari luar ini hanya untuk mengamankan stok gula untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga khususnya saat Ramadhan dan Idul Fitri. Sesuai dengan kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Januari lalu,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Senin (3/4/2023).

Berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan 2023, kebutuhan gula nasional mencapai 3,4 juta ton, dan diperkirakan produksi nasional hanya mencapai 2,6 juta ton. Sementara masih terdapat carry over dari 2022 sebesar 1,1 juta ton, sehingga masih ada kekurangan guna penuhi Harga Acuan Pembelian Di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan Di Tingkat Konsumen (HAP) untuk Komoditas Gula Konsumsi sebesar Rp13.500 per kg. Oleh sebab itu, diperlukan pengadaan 900 ribu ton lagi GKP agar di akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton, dan kebutuhan gula pada momentum Ramadhan dan Lebaran dapat terpenuhi dengan cukup. (Gio)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.