Jakarta, ebcmedia – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tiga pesan penting dalam acara bincang dengan pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang berada di wilayah Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Suciayu Majakuning) yang dilaksanakan di Cirebon, pada Selasa (6/2/2024).
Pertama, Menkeu meminta seluruh jajaran Kemenkeu dapat membangun sinergi antar unit vertikal di dalam rangka untuk memperkuat perekonomian di masing-masing wilayah.
“Kementerian Keuangan bersinergi tujuannya adalah melihat apakah APBN, keuangan negara itu hadir untuk bisa memperkuat dan mendukung perkembangan perekonomian di masing-masing wilayah. Kita sekarang harus mulai menggunakan dan memikirkan instrumen keuangan negara itu hadir sebagai alat untuk terus membangun kesejahteraan rakyat,” ujar Menkeu.
Kedua, Menkeu juga berharap jajaran Kemenkeu dapat terus meningkatkan kompetensi dan pemahaman terhadap peran strategis APBN. Menkeu mengatakan keuangan negara merupakan instrumen yang luar biasa penting untuk kemakmuran dan pemerataan, menghadirkan dampak positif bagi kesejahteraan rakyat.
“Saya ingin Kementerian Keuangan terus berinvestasi di bidang kompetensi dan pengetahuan. Republik ini memiliki cita-cita yang sangat tinggi, ingin jadi negara maju dan kuat. Jadi saya minta teman-teman terus tingkatkan kompetensi dan knowledge, serta pemahaman Anda terhadap instrumen APBN,” ungkap Menkeu.
Dan yang ketiga, Menkeu berpesan kepada seluruh jajaran untuk tetap menjaga semangat integritas dan profesionalisme demi memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja keras, prestasi, dedikasi dari seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang saya yakin tahun 2023 yang baru saja kita tutup dalam suasana dan prestasi dari keuangan negara yang sangat baik. Terima kasih atas semangat untuk bersinergi. Terima kasih untuk seluruh jajaran, baik para jajaran pelaksana sampai kepada pimpinan, yang terus menjaga integritas, dedikasi, dan kecintaan terhadap Kemenkeu, terhadap Indonesia,” pungkas Menkeu. (Gio)
