Jakarta, ebcmedia – Burhanudin Abdullah, Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran berpendapat bahwa subsidi BBM – listrik saat ini kurang tepat sasaran, ia menyampaikan bahwa subsidi lebih baik diberikan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak.
“Kita ingin dengan data yang baik, data yang disempurnakan, supaya diberi saja transfer tunai bukan ke komoditinya tetapi kepada yang berhak,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, subsidi energi sebesar Rp 540 triliun pada tahun 2023 belum tepat sasaran. Ia bercerita saat pergi ke solo dirinya bertemu dengan salah satu pelanggan PLN yang paling bawah.
“Mereka bayar bulanan paling Rp 30.000 lampunya hanya satu. Orang miskin mereka tidak dapat keuntungan dari subsidi BBM. Jadi kalau gitu siapa yang sebetulnya menikmati?,” katanya.
Dia menyampaikan dengan subsidi melalui BLT anggaran negara bisa hemat hingga 200 triliun.
“Ternyata setelah kita hitung – hitung subsidi menjadi akan berkurang sekitar Rp 150 triliun sampai Rp 200 triliun dan itu bisa digunakan untuk hal produktif,” tuturnya.
(Red)