Jakarta, ebcmedia – Bulan Ramadan sudah semakin dekat. Ibadah puasa di bulan suci Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tak terkecuali bagi penderita penyakit Diabetes Melitus ( DM) atau yang akrab disebut kencing manis.
Ternyata puasa justru sangat bermanfaat bagi kesehatan dan bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis di antaranya mengontrol (menurunkan) kadar gula darah, menurunkan berat badan, melawan peradangan, meningkatkan fungsi otak dan mencegah gangguan neurodegeneratif, menyehatkan jantung dengan mencegah aterosklerosis yang biasanya menyebabkan serangan jantung, menurunkan tekanan darah tinggi secara signifikan serta kadar kolesterol total, dan kolesterol LDL (jahat), serta trigliserida darah.
Praktisi Kesehatan Masyarakat, Dr. Ngabila Salama, mengatakan sebelum berpuasa penderita DM harus melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu yaitu dengan cara pemeriksaan tekanan darah, gula darah puasa, gula darah 2 jam sesudah makan, dan jika memungkinkan kadar gula per 3 bulan atau disebut HbA1c.
Jika ada yang nilainya tidak normal, perlu mengonsultasikan kepada dokter untuk terapi (obat) dan anjuran pola makan / kalori lebih lanjut. Melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah apabila muncul gejala yang tidak biasa atau tanda hipoglikemia atau hiperglikemia. Penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin menurut anjuran dokter.
Berikut tips puasa untuk penderita kencing manis:
1. Menghindari makanan saat sahur dan berbuka yang terlalu manis atau yang mengandung karbohidrat berlebih. Apalagi saat sahur karena akan memicu keadaan hipoglikemia yang cepat nantinya.
2. Makanan berbuka dapat berupa buah-buahan seperti kurma, pisang, melon, pepaya dll.
3. Mengonsumsi makan malam dan sahur dengan gizi seimbang, tinggi serat, sesuai konsep isi piringku Kementerian Kesehatan RI. Setengah porsi sayur dan buah, setengah porsi karbohidrat dan lauk tinggi protein hewani, rendah gula, garam, dan lemak.
4. Dapat mengonsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis menjelang tidur.
5. Hindari aktivitas fisik dan latihan fisik yang berlebihan.
6. Apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah < 60 mg/dL atau meningkat > 300 mg/dL puasa dapat dibatalkan.
7. Menyegerakan berbuka dan usahakan makan sahur menjelang waktu imsak (saat puasa akan dimulai).
8. Selalu berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama menjalankan ibadah puasa. (Oby)